DPRD Babel Bentuk Pansus Tata Kelola Timah untuk Sejahterakan Masyarakat
DPRD Kepulauan Bangka Belitung membentuk Panitia Khusus (Pansus) Tata Kelola Timah untuk mengatasi permasalahan sektor pertambangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) membentuk Panitia Khusus (Pansus) Tata Kelola dan Tata Niaga Komoditas Pertambangan Timah. Pembentukan pansus ini bertujuan mulia, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Babel. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap berbagai permasalahan yang kompleks di sektor pertambangan timah, yang selama ini menjadi andalan perekonomian daerah.
Wakil Ketua III DPRD Provinsi Babel, Edi Nasapta, menjelaskan bahwa kerja sama yang erat antara pemerintah daerah dan DPRD Babel sangat krusial. Kerja sama ini diharapkan dapat memastikan tata kelola pertimahan yang lebih transparan dan berkelanjutan. Pembentukan pansus non-perda ini diumumkan dalam rapat paripurna pada Senin, 17 Maret, bertepatan dengan penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Babel.
Edi Nasapta berharap Pansus ini dapat menjadi landasan bagi kebijakan strategis. Kebijakan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan sistem tata niaga timah yang lebih baik di Babel. Beliau juga menekankan pentingnya peran aktif seluruh anggota DPRD Babel dalam membahas dan menyusun format LKPJ Gubernur.
Permasalahan Sektor Pertambangan dan Angka Kemiskinan
Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito, turut menyoroti berbagai permasalahan yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat Babel. Beliau menyinggung faktor ekonomi, seperti inflasi dan ketimpangan pendapatan, yang berkontribusi pada peningkatan angka kemiskinan. Tingkat pengangguran terbuka pada bulan Agustus 2024 mencapai angka yang mengkhawatirkan, yaitu 4,6 persen. Artinya, dari setiap 100 angkatan kerja, sekitar lima orang menganggur.
Lebih lanjut, Sugito menjelaskan bahwa angka pengangguran di perkotaan bahkan lebih tinggi, mencapai 5,5 persen, dibandingkan dengan perdesaan. Angka ini meningkat 2,5 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2023. Tingkat pengangguran tertinggi terjadi pada lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang menunjukkan tantangan dalam akses dan kualitas pendidikan di Babel.
Perekonomian Babel masih sangat bergantung pada lima sektor utama: pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan besar, dan jasa kendaraan bermotor. Meskipun beberapa sektor menunjukkan pertumbuhan positif, sektor pertambangan yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Babel justru mengalami kontraksi. Kondisi ini memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah.
Harapan Terhadap Pansus Tata Kelola Timah
Dengan dibentuknya Pansus Tata Kelola Timah, diharapkan dapat dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pertambangan timah di Babel. Pansus ini diharapkan mampu mengidentifikasi akar permasalahan yang menyebabkan kontraksi di sektor pertambangan dan merumuskan solusi yang komprehensif. Hal ini penting untuk memperbaiki tata kelola pertambangan dan memastikan agar sektor ini kembali berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah.
Selain itu, Pansus juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Babel. Rekomendasi tersebut bisa berupa program-program pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses pendidikan dan pelatihan, serta penciptaan lapangan kerja baru. Dengan demikian, pembentukan Pansus ini bukan hanya sekadar upaya administratif, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Babel yang lebih baik.
Pansus ini diharapkan dapat bekerja secara transparan dan akuntabel. Proses kerja Pansus harus melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha pertambangan, dan masyarakat. Dengan demikian, rekomendasi yang dihasilkan akan lebih komprehensif dan dapat diimplementasikan secara efektif.
Secara keseluruhan, pembentukan Pansus Tata Kelola Timah oleh DPRD Babel merupakan langkah positif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan Pansus ini sangat bergantung pada komitmen dan kerja keras seluruh anggota Pansus serta dukungan dari berbagai pihak terkait. Diharapkan Pansus ini dapat menghasilkan rekomendasi yang berdampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Babel.