DPRD Banjarmasin Desak Pemkot Perbaiki Drainase, Atasi Banjir di Banjarmasin Selatan
DPRD Banjarmasin mendesak Pemkot untuk segera memperbaiki drainase di Banjarmasin Selatan yang kerap terendam banjir akibat saluran air yang tidak berfungsi optimal dan tertutup bangunan.

Banjir yang melanda beberapa kelurahan di Banjarmasin Selatan, Kalimantan Selatan, telah menjadi perhatian serius DPRD Kota Banjarmasin. Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Muhammad Ridho Akbar, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini dan mendesak pemerintah kota untuk segera melakukan pembenahan drainase di daerah rawan banjir tersebut.
"Ada yang sampai berminggu-minggu di daerah Banjarmasin Selatan itu genangan banjir tidak hilang," ujar Ridho di Banjarmasin, Rabu (9/4). Beliau menyoroti Kelurahan Tanjung Pagar, Pemurus Dalam, dan Pemurus Luar sebagai daerah yang paling parah terdampak.
Menurut Ridho, permasalahan banjir di wilayah tersebut bukan hanya disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi, tetapi juga karena buruknya sistem drainase dan pengaruh air pasang. Air pasang dengan cepat memasuki daerah tersebut, namun surutnya sangat lambat karena banyak drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini menyebabkan genangan air bertahan hingga berminggu-minggu.
Drainase Tersumbat dan Sungai yang Menyempit
Ridho menjelaskan bahwa kondisi drainase yang buruk bukan hanya disebabkan oleh sampah dan pendangkalan, tetapi juga banyaknya bangunan yang menghalangi saluran air. Beliau meminta pihak kelurahan dan kecamatan untuk segera mendata bangunan-bangunan tersebut.
"Jika memang terbukti melanggar aturan, berikan tindakan tegas. Berikan arahan kepada pemiliknya untuk membongkar secara mandiri," tegas Ridho. Selain itu, beliau juga menganalisis bahwa penyempitan sungai akibat bangunan rumah yang menjorok ke sungai juga menjadi faktor penyebab banjir.
Ditambah lagi dengan banyaknya gulma dan sampah yang menyumbat aliran sungai, menyebabkan air pasang tidak dapat mengalir dengan lancar. Sungai yang tidak mampu menampung debit air yang tinggi semakin memperparah kondisi banjir.
Kondisi ini diperburuk dengan cuaca yang sering hujan, sehingga genangan air semakin lama surut. Jika dibiarkan, dampaknya akan sangat merugikan masyarakat, tidak hanya kerusakan rumah, tetapi juga masalah kesehatan seperti penyakit kulit.
Revitalisasi Sungai sebagai Solusi Jangka Panjang
Ridho menekankan pentingnya normalisasi dan revitalisasi sungai untuk mengatasi masalah banjir secara jangka panjang. Sungai yang berfungsi optimal akan mampu menampung luapan air pasang dan mencegah terjadinya banjir.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR memastikan bahwa revitalisasi sungai merupakan salah satu program utama dalam visi dan misi pemerintahannya untuk periode 2025-2030. "Salah satu visi dan misi utama kami adalah memperbaiki aliran sungai untuk penanganan banjir," ujarnya.
Pembenahan drainase dan revitalisasi sungai menjadi solusi yang sangat penting untuk mengatasi masalah banjir di Banjarmasin Selatan. Kerja sama antara pemerintah kota, masyarakat, dan instansi terkait sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan program ini dan terwujudnya lingkungan yang lebih baik bagi warga Banjarmasin.
Langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan meliputi pendataan dan penindakan tegas terhadap bangunan yang menutupi drainase, pembersihan sampah dan gulma di sungai, serta normalisasi dan revitalisasi sungai secara menyeluruh. Dengan demikian, diharapkan masalah banjir di Banjarmasin Selatan dapat teratasi dan masyarakat dapat hidup dengan lebih nyaman dan aman.