DPRD DKI Jakarta Cek Kesiapan Rumah Pompa Cipa Antisipasi Banjir
Komisi D DPRD DKI Jakarta meninjau Rumah Pompa Cipa di Kebon Pala, Jakarta Timur, untuk memastikan kesiapannya dalam mengantisipasi banjir musim hujan, mengecek fungsi pompa, genset, dan seluruh infrastruktur pendukungnya.
Kesiapan Rumah Pompa Cipa Hadapi Musim Hujan
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta melakukan peninjauan ke Rumah Pompa Cipa di Jalan DI Panjaitan, Kebon Pala, Jakarta Timur, pada Selasa, 21 Januari. Kunjungan ini bertujuan memastikan kesiapan rumah pompa yang dibangun pada 2022 tersebut dalam menghadapi musim hujan dan potensi banjir.
Wakil Ketua Komisi D, Muhammad Idris, menjelaskan bahwa pengecekan ini penting untuk memastikan fungsi seluruh peralatan rumah pompa. "Tinjauan ini untuk memastikan rumah pompa dan isinya berfungsi optimal dalam upaya mengatasi banjir atau genangan di Jakarta," ujarnya.
Fungsi Pompa dan Infrastruktur Pendukung
Para legislator secara langsung memeriksa tiga pompa permanen (stasioner) yang tersedia. Hasil uji coba menunjukkan bahwa pompa, mesin 'rotary screen', dan genset berfungsi dengan baik. Seluruh sarana prasarana yang dibangun menggunakan APBD DKI Jakarta ini mendapatkan pengawasan ketat, memastikan keamanan Jakarta Timur dari ancaman banjir.
Idris menambahkan bahwa tingginya curah hujan belakangan ini mengharuskan Pemprov DKI Jakarta untuk selalu siap menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana banjir. Antisipasi dini menjadi kunci utama dalam penanggulangan bencana.
Kapasitas dan Jangkauan Rumah Pompa Cipa
Plt. Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Timur, Abdul Rauf, menjelaskan spesifikasi Rumah Pompa Cipa. Terdapat tiga pompa permanen, masing-masing berkapasitas 2.000 liter per detik. Sebagai pengaman, tersedia genset 750 kVA untuk mengantisipasi pemadaman listrik, dan tangki BBM solar berkapasitas 1.000 liter.
Rumah pompa ini juga dilengkapi gardu PLN 889 KVA dan tiga unit 'rotary screen' untuk menyaring sampah agar tidak mengganggu operasional pompa. Kepala Seksi Pembangunan Sudin SDA Jakarta Timur, Tengku Saugi Zikri, menambahkan bahwa Rumah Pompa Cipa menangani area seluas 366 hektare.
Wilayah dan Bangunan Strategis yang Tercakup
Area tangkapan meliputi wilayah Kecamatan Kramat Jati (saluran penghubung PLN/Gading dan Batu Tumbuh) dan Kecamatan Makasar (saluran Cililitan Besar, Permata, Nusa PLN Makassar, Arafat, Al Musawar tertutup, dan Sutoyo). Beberapa bangunan strategis juga tercakup, termasuk Kompleks Badan Intelijen Strategis, Kompleks Kodam Jaya, Universitas Kristen Indonesia, dan Pool PT Transjakarta.
Peninjauan dan Pengawasan
Peninjauan dipimpin Wakil Ketua Komisi D Muhammad Idris bersama 10 anggota dewan lainnya. Mereka didampingi oleh Kasudin SDA Jakarta Timur, Abdul Rauf, Kasi Pembangunan Sudin SDA Tengku Saugi Zikri, dan pihak terkait lainnya. Pengawasan berkelanjutan terhadap infrastruktur vital seperti Rumah Pompa Cipa sangat penting untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi musim hujan dan meminimalisir dampak banjir.