Surabaya Bangun 5 Rumah Pompa Baru Antisipasi Banjir
Pemkot Surabaya menambah 5 rumah pompa di titik rawan banjir untuk mengatasi genangan dan mempercepat surutnya air saat hujan deras, terutama di daerah Karah, Rungkut, Teluk Betung, Ketintang, dan Tenggilis Mejoyo.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana membangun lima rumah pompa baru di titik-titik rawan banjir. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Surabaya dalam menanggulangi masalah banjir dan genangan yang kerap terjadi di beberapa wilayah.
Lokasi dan Tujuan Pembangunan
Kelima lokasi pembangunan rumah pompa tersebut tersebar di beberapa kecamatan. Yakni di Karah (Jambangan), Rungkut Menanggal Harapan (Gunung Anyar), Teluk Betung (Pabean Cantikan), Jalan Bung Tomo Ketintang, dan Tenggilis Mejoyo. Pembangunan rumah pompa ini bertujuan untuk mempercepat proses surutnya air, terutama saat hujan deras dan cuaca ekstrem.
Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Windo Gusman Prasetyo menjelaskan, kapasitas masing-masing rumah pompa akan disesuaikan dengan kebutuhan di setiap wilayah. Kapasitas minimal yang direncanakan adalah 3 meter kubik per rumah pompa.
Strategi Mengatasi Banjir di Berbagai Wilayah
Pembangunan rumah pompa di Karah, misalnya, difokuskan untuk mengalirkan air dari wilayah hulu menuju Kali Wonokromo melalui Sistem Wonocolo-Karah (SWK). Sementara di Gunung Anyar, rumah pompa baru diharapkan dapat mempercepat aliran air di kawasan yang berdekatan dengan Kali Perbatasan.
Di Rungkut Menanggal Harapan dan Rungkut Mapan, rumah pompa sangat dibutuhkan untuk mencegah genangan ketika volume air Kali Perbatasan tinggi atau saat terjadi rob. Kondisi geografis yang menyebabkan air sulit mengalir ke laut menjadi alasan utama pembangunan rumah pompa di area tersebut. Genangan juga sering terjadi di Jalan Teluk Betung dan Teluk Nibung karena terhambatnya saluran air oleh aset PT Pelindo, PT Pertamina, dan Lantamal.
"Rumah pompa di Kali Perbatasan dibangun agar air tidak masuk ke pemukiman," ujar Windo Gusman Prasetyo. Rumah pompa di Teluk Nibung diharapkan dapat menahan banjir dari wilayah yang terkendala akses karena kepemilikan aset tersebut.
Rumah Pompa sebagai Solusi Jangka Panjang
Pembangunan rumah pompa ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir dan genangan di Surabaya. Sebagai kota dataran rendah, Surabaya rentan terhadap banjir. Saat ini, Pemkot Surabaya telah memiliki 76 rumah pompa yang tersebar di seluruh wilayah kota. Puluhan rumah pompa tersebut berperan penting dalam penanganan banjir dan genangan saat hujan deras dan cuaca ekstrem.
Windo menambahkan bahwa kelima lokasi pembangunan rumah pompa tersebut sama-sama urgen. Perencanaan dan pembangunan akan diprioritaskan berdasarkan kesiapan masing-masing proyek. Anggaran untuk pembangunan masih dalam tahap perhitungan.
"Fungsi rumah pompa di Surabaya sangat penting," tegas Windo. "Kita berusaha mengetatkan wilayah mana saja yang membutuhkan rumah pompa berdasarkan urgensi," tambahnya.
Kesimpulan
Penambahan lima rumah pompa baru di Surabaya merupakan langkah strategis Pemkot Surabaya dalam upaya mengurangi risiko banjir dan genangan di masa mendatang. Dengan adanya penambahan ini, diharapkan penanganan banjir di Surabaya akan semakin efektif dan efisien.