Jakarta Bangun Ribuan Sumur Resapan untuk Kendalikan Banjir
Pemerintah DKI Jakarta telah membangun hampir 30.000 sumur resapan sejak 2019 untuk mengurangi risiko genangan dan banjir di wilayahnya, dengan upaya tambahan seperti pengerukan saluran air dan pembangunan waduk.

Jakarta Berbenah: Ribuan Sumur Resapan Lawan Banjir
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar membangun infrastruktur pengendalian banjir. Dalam kurun waktu lima tahun (2019-2024), hampir 30.000 sumur resapan telah dibangun di lima wilayah kota administrasi dan Kepulauan Seribu. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi genangan dan banjir yang kerap melanda ibu kota.
Menurut Ikhwan Maulani, Ketua Subkelompok Geologi dan Konservasi Air Baku Dinas SDA DKI Jakarta, total sumur resapan yang dibangun mencapai 29.887 titik dengan kapasitas tampung 529 meter kubik. Pembangunan sumur resapan ini meningkat signifikan setiap tahunnya. Pada 2019, tercatat 1.316 sumur, meningkat menjadi 1.658 pada 2020, dan melonjak drastis menjadi 26.349 pada 2021. Jumlahnya terus bertambah hingga mencapai angka 29.887 pada tahun 2024.
Strategi Mengatasi Banjir Jakarta
Pembangunan sumur resapan merupakan bagian dari strategi pengelolaan air hujan dan konservasi sumber daya air. Dengan menyerap air hujan ke dalam tanah, diharapkan limpasan air permukaan ke saluran kota dapat berkurang, sehingga meminimalisir genangan. Namun, sumur resapan bukanlah satu-satunya upaya yang dilakukan. Dinas SDA DKI Jakarta juga fokus pada optimalisasi sistem drainase, pembangunan waduk dan embung, serta pengerukan sedimen lumpur di sungai dan saluran air.
Pengerukan Saluran Air dan Pembangunan Waduk
Selain sumur resapan, Dinas SDA DKI Jakarta juga membangun dan mengoptimalkan sistem drainase. Pada 2024, delapan waduk/embung dibangun atau ditingkatkan, enam di antaranya merupakan kelanjutan proyek sebelumnya. Pengerukan sedimen lumpur di berbagai saluran air juga rutin dilakukan untuk menjaga kapasitas saluran air tetap optimal. Hingga 1 November 2024, pengerukan telah mencapai 874.886 m3, atau sekitar 94,1 persen dari target 929.932 m3.
Kesimpulan
Upaya komprehensif yang dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta dalam mengatasi masalah banjir patut diapresiasi. Kombinasi pembangunan sumur resapan, optimalisasi drainase, pembangunan waduk, dan pengerukan saluran air menunjukkan komitmen untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air dan mengurangi risiko banjir di Jakarta. Keberhasilan jangka panjang dari strategi ini perlu terus dipantau dan dievaluasi.