Banjarbaru Alokasikan Rp50 Miliar untuk 27 Proyek SDA di 2025
Dinas PUPR Banjarbaru akan mengerjakan 27 paket proyek Sumber Daya Air (SDA) senilai Rp50 miliar pada tahun 2025, termasuk normalisasi sungai dan pembangunan kolam retensi untuk mencegah banjir.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, akan melaksanakan 27 paket proyek Sumber Daya Air (SDA) pada tahun anggaran 2025 mendatang. Proyek ini menelan anggaran sekitar Rp50 miliar dan mencakup berbagai pekerjaan di sektor drainase dan sungai di seluruh kecamatan Kota Banjarbaru. Pelaksanaan proyek ini diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur dan mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut.
Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Banjarbaru, Denny Pramuji, menjelaskan bahwa proyek-proyek tersebut telah memasuki tahap kontrak dan sebagian besar ditargetkan mulai dikerjakan pada Mei 2025. Anggaran yang digunakan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni. Meskipun jumlah pekerjaan relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya, Denny menekankan adanya efisiensi anggaran yang diterapkan, terutama pada pengurangan biaya perjalanan dinas.
Salah satu proyek terbesar adalah pekerjaan di kawasan siring Embung Gunung Kupang dengan nilai sekitar Rp9 miliar. Proyek ini meliputi perkuatan tebing, normalisasi saluran, pembangunan jogging track, dan pagar keliling. Proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan infrastruktur, tetapi juga menyediakan fasilitas publik yang bermanfaat bagi warga sekitar.
Proyek Drainase dan Normalisasi Sungai
Selain proyek di Embung Gunung Kupang, sejumlah proyek drainase akan dilaksanakan di hampir seluruh kecamatan di Kota Banjarbaru. Masing-masing proyek drainase diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp1 miliar. Proyek ini sangat penting untuk memastikan kelancaran aliran air dan mencegah genangan air di berbagai wilayah.
Denny juga menyebutkan proyek normalisasi sungai yang akan dilakukan tahun ini. Sungai-sungai yang akan dinormalisasi meliputi Sungai Ambulung, Sungai Kuranji, dan Sungai Karet. Proyek ini mencakup rehabilitasi dan perbaikan tebing serta pengerukan, dengan total anggaran Rp2,5 miliar. Selain itu, rehabilitasi Sungai Kemuning di kawasan Sungai Besar juga akan dilakukan dengan anggaran senilai Rp2,5 miliar.
Proyek-proyek normalisasi sungai ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aliran sungai, mengurangi risiko banjir, dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar sungai. Pengerukan dan perbaikan tebing diharapkan dapat mencegah sedimentasi dan erosi yang dapat mengganggu aliran sungai.
Peningkatan Kolam Retensi untuk Mitigasi Banjir
Sebagai upaya mitigasi banjir, Dinas PUPR Banjarbaru juga akan melaksanakan dua proyek strategis di bidang SDA, yaitu peningkatan dan pembangunan kolam retensi senilai Rp2,7 miliar. Kolam retensi ini dirancang untuk menampung dan meresapkan air limpasan permukaan, sehingga dapat mengurangi debit air saat hujan deras dan mencegah banjir di kawasan hilir.
Pembangunan kolam retensi ini merupakan langkah penting dalam pengelolaan sumber daya air di Kota Banjarbaru. Dengan adanya kolam retensi, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari curah hujan tinggi dan melindungi masyarakat dari risiko banjir. Lokasi kolam retensi akan dipilih secara strategis untuk memaksimalkan fungsinya.
Selain proyek-proyek besar, Denny juga menyebutkan adanya sejumlah proyek pemeliharaan rutin, seperti normalisasi Embung Cempaka dan pekerjaan pemeliharaan di daerah lainnya. Pemeliharaan rutin ini penting untuk menjaga kondisi infrastruktur SDA agar tetap berfungsi optimal dan mencegah kerusakan yang lebih parah di masa mendatang.
Secara keseluruhan, 27 paket pekerjaan SDA di tahun 2025 menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Banjarbaru dalam meningkatkan infrastruktur dan pengelolaan sumber daya air. Proyek-proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Banjarbaru, khususnya dalam mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas lingkungan.