Normalisasi Sungai Wulan: Rp1,1 Triliun untuk Kendalikan Banjir Kudus
Pemerintah pusat menggelontorkan Rp1,1 triliun untuk normalisasi Sungai Wulan sepanjang 30 kilometer di Kudus, Demak, dan Jepara, guna mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut.

Pemerintah pusat mengalokasikan dana sebesar Rp1,1 triliun untuk program normalisasi Sungai Wulan sepanjang 30 kilometer yang membentang di Kabupaten Demak, Kudus, dan Jepara, Jawa Tengah. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi dampak banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Anggaran tersebut bersumber dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dan akan digunakan selama tiga tahun, dimulai sejak tahun lalu.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kudus, Harry Wibowo, menjelaskan bahwa proses pengadaan proyek masih dalam tahap tender. Beliau menambahkan bahwa informasi tersebut didapat dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Fikri Abdurachman, yang telah bertemu langsung dengan Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris. Selain normalisasi Sungai Wulan, proyek ini juga mencakup normalisasi Sungai Juwana dan JU1, semuanya berada di bawah pengawasan BBWS.
Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kolaborasi dengan BBWS Pemali Juana. Ia berharap program ini dapat secara signifikan mengurangi risiko banjir di Kabupaten Kudus. Salah satu contoh keberhasilan yang telah terlihat adalah pembangunan Jati Drain yang telah terbukti mampu mengurangi durasi genangan air.
Normalisasi Sungai Wulan: Harapan untuk Mengurangi Banjir di Kudus
Program normalisasi Sungai Wulan diharapkan mampu mengatasi permasalahan banjir yang sering terjadi di Kabupaten Kudus. Dengan mengalirkan air ke Sungai Juwana, diharapkan genangan air di wilayah Kudus dapat berkurang. Proyek ini difokuskan di enam desa di Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.
Selain normalisasi sungai, Pemerintah Kabupaten Kudus juga mengusulkan pembangunan tambahan kolam retensi di beberapa lokasi. Kolam retensi ini diproyeksikan mampu mereduksi potensi genangan banjir hingga 40-50 persen. Bupati Kudus berharap, dengan adanya kolam retensi ini, durasi genangan banjir yang sebelumnya hampir sehari semalam dapat dipersingkat menjadi setengah hari saja.
"Dengan adanya program atau kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman BBWS tentunya bisa membantu mengurangi banjir yang ada di Kabupaten Kudus," ujar Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris. Ia juga menambahkan bahwa usulan tambahan kolam retensi bertujuan untuk mengurangi potensi genangan banjir secara signifikan.
Sumber Dana dan Pelaksanaan Proyek
Dana sebesar Rp1,1 triliun untuk proyek normalisasi Sungai Wulan bersumber dari Bank Pembangunan Asia (ADB). Proyek ini akan dilaksanakan selama tiga tahun. Saat ini, proyek masih dalam tahap tender atau pengadaan.
"Anggaran sebesar itu, rencananya untuk mendukung proyek pemerintah yang dilaksanakan selama tiga tahun. Program Normalisasi Sungai Wulan dimulai sejak tahun lalu, sedangkan tahun ini tahapannya masih proses tender atau pengadaan," jelas Harry Wibowo.
Semua kegiatan normalisasi sungai, termasuk Sungai Wulan, Sungai Juwana, dan JU1, berada di bawah kewenangan BBWS Pemali Juana di bawah Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum.
Proyek ini diharapkan tidak hanya menyelesaikan masalah banjir di wilayah hilir, tetapi juga memberikan solusi jangka panjang untuk pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut.
Kesimpulan
Normalisasi Sungai Wulan merupakan proyek besar yang diharapkan mampu mengurangi dampak banjir di Kudus dan sekitarnya. Dengan anggaran Rp1,1 triliun dari ADB dan kolaborasi berbagai pihak, proyek ini memiliki potensi besar untuk memperbaiki infrastruktur dan sistem pengelolaan air di wilayah tersebut. Selain normalisasi sungai, pembangunan kolam retensi juga menjadi bagian penting dalam strategi mitigasi banjir di Kabupaten Kudus.