Rp2,9 Triliun Dialokasikan untuk Kendalikan Banjir Bengkulu
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII menggelontorkan dana Rp2,9 triliun untuk proyek pengendalian banjir di Kota Bengkulu, ditargetkan rampung akhir 2025.

Kota Bengkulu dilanda masalah banjir yang kerap terjadi. Untuk mengatasi permasalahan ini, Balai Wilayah Sungai Sumatera VII (BWSS VII) telah mengalokasikan dana sebesar Rp2,9 triliun untuk proyek pengendalian banjir di Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025, dimulai dengan anggaran awal Rp100 miliar.
Kepala BWSS VII, Medya Ramadhan, menyatakan optimisme atas penyelesaian tahap pertama proyek sesuai jadwal. Proyek ini tidak hanya mencakup pembangunan kolam retensi, tetapi juga normalisasi sungai dan berbagai pekerjaan lainnya untuk melindungi Kota Bengkulu dari ancaman banjir di masa mendatang. "Pekerjaan sudah dimulai dan kami optimis dapat menyelesaikan tahap pertama sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," ujar Medya Ramadhan.
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menyambut baik proyek ini sebagai langkah serius dalam menanggulangi banjir yang sering melanda wilayah tersebut. Ia menekankan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan banjir dengan lebih baik daripada upaya-upaya sebelumnya. "Upaya ini sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu, namun hari ini kita berkomitmen untuk menyelesaikannya dengan lebih baik," terang Dedy Wahyudi.
Proyek Kolam Retensi dan Normalisasi Sungai
Proyek pengendalian banjir ini bertujuan untuk mengurangi dampak banjir kiriman dari hulu sungai di daerah seperti Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Pembangunan kolam retensi akan dilakukan di atas lahan seluas 114.720 meter persegi yang tersebar di Kecamatan Ratu Agung dan Kecamatan Sungai Serut. Rinciannya meliputi Kelurahan Sawah Lebar (23.701 meter persegi), Kelurahan Tanjung Jaya (37.200 meter persegi), Kelurahan Tanjung Agung (40.828 meter persegi), dan Kelurahan Sukamerindu (12.991 meter persegi).
Tahap awal proyek ini telah dimulai, dengan persiapan pengadaan lahan yang telah berjalan sejak tahun 2024. Pembangunan kolam retensi itu sendiri direncanakan dimulai pada tahun 2025. Wali Kota Dedy Wahyudi berharap masyarakat dapat memahami dan mendukung proyek ini, meskipun mungkin akan mengganggu aktivitas mereka, terutama selama pembangunan jalan. "Kami berharap masyarakat mengerti, jika perjalanan mereka terganggu terutama nantinya saat pembuatan jalan," sebut Dedy.
Normalisasi sungai juga akan menjadi bagian penting dari proyek ini. Normalisasi sungai akan membantu meningkatkan kapasitas aliran sungai, sehingga dapat mengurangi risiko banjir. Selain itu, proyek ini juga akan mencakup berbagai pekerjaan lain yang bertujuan untuk meningkatkan sistem drainase di Kota Bengkulu.
Anggaran dan Target Proyek
Total anggaran yang dialokasikan untuk proyek pengendalian banjir ini mencapai Rp2,9 triliun. Anggaran sebesar Rp100 miliar telah disiapkan untuk tahap awal proyek. Proyek ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi permasalahan banjir yang sering melanda Kota Bengkulu. Dengan selesainya proyek ini, diharapkan Kota Bengkulu akan lebih aman dan terlindungi dari ancaman banjir di masa depan.
Proyek ini merupakan bukti komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah banjir di Kota Bengkulu. Pemerintah berharap proyek ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secepatnya. Keberhasilan proyek ini akan menjadi contoh bagi daerah lain yang juga menghadapi permasalahan banjir.
Meskipun proyek ini membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar, namun manfaatnya akan sangat signifikan bagi masyarakat Kota Bengkulu. Dengan terkendalinya banjir, maka aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat dapat berjalan dengan lebih lancar dan aman. Proyek ini juga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Bengkulu.
Kesimpulan
Proyek pengendalian banjir di Kota Bengkulu dengan alokasi dana Rp2,9 triliun menandai komitmen serius pemerintah dalam mengatasi masalah banjir yang berulang. Dengan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak, proyek ini diharapkan dapat terselesaikan tepat waktu dan memberikan solusi jangka panjang bagi masyarakat Kota Bengkulu.