Rp1 Triliun dari Pusat untuk Atasi Banjir Semarang, Warga Bisa Bernapas Lega?
Pemerintah pusat menggelontorkan dana lebih dari Rp1 triliun untuk mengatasi masalah banjir di Semarang, Jawa Tengah, dengan fokus peningkatan kapasitas pompa dan normalisasi sungai.

Pemerintah Kota Semarang mengumumkan kabar baik bagi warganya yang selama ini berjuang melawan banjir. Pemerintah pusat, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), akan menggelontorkan dana lebih dari Rp1 triliun untuk proyek penanganan banjir di kota tersebut. Anggaran tersebut akan digunakan untuk berbagai proyek infrastruktur guna mengurangi dampak banjir yang kerap melanda Semarang, khususnya di wilayah timur.
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menyampaikan bahwa Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah mensosialisasikan rencana tersebut. Wali Kota Semarang, Agustin, telah memberikan arahan dan menekankan pentingnya mengawal pelaksanaan proyek ini hingga tuntas. Proyek ini diharapkan mampu memberikan solusi signifikan terhadap permasalahan banjir yang telah lama menjadi momok bagi warga Semarang.
Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk peningkatan kapasitas pompa air di sejumlah titik vital seperti Rumah Pompa Sungai Tenggang, Waru, Sringin, dan Kandang Kebo. Proyek ini dibagi menjadi beberapa paket. Paket Tenggang-Sringin senilai sekitar Rp1 triliun, sementara paket Kali Silandak, Kali Baru, dan Kali Asin menelan biaya sekitar Rp600 miliar. Paket kedua masih dalam tahap perencanaan.
Proyek Penanganan Banjir di Semarang Timur
Proyek yang didanai pemerintah pusat ini difokuskan pada wilayah timur Semarang yang selama ini rawan banjir. Wilayah yang menjadi target meliputi sekitar Sungai Tenggang, Sringin, kawasan Tlogosari, Jalan Gajah, dan Kandang Kebo. Wakil Wali Kota Semarang optimistis proyek ini akan menyelesaikan 70 persen permasalahan banjir di kota tersebut. "Saya yakin 70 persen banjir di Semarang akan diselesaikan. Ini adalah kabar gembira untuk warga Semarang. Jangan khawatir pemerintah tidak akan tinggal diam karena Insyaa Allah tidak (lagi) banjir. Karena banyak program yang akan kami lakukan," ujar Iswar Aminuddin.
Meskipun demikian, Iswar Aminuddin meminta masyarakat untuk bersabar karena berbagai upaya penanggulangan banjir masih dalam proses. Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secara bertahap dan menyeluruh. Selain proyek penanganan banjir di wilayah timur, pemerintah juga tengah fokus pada solusi jangka panjang untuk mengatasi rob, terutama melalui proyek tanggul laut dan jalan tol Semarang-Demak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto, menambahkan bahwa bantuan dari BBWS difokuskan pada peningkatan kapasitas rumah pompa dan normalisasi Sungai Tenggang. Rumah pompa yang ada saat ini dinilai memiliki kapasitas yang kurang memadai untuk menangani volume air yang cukup besar. Proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2027.
Peningkatan Kapasitas Rumah Pompa dan Normalisasi Sungai
Langkah awal proyek ini adalah penggantian dan peningkatan kapasitas pompa di Rumah Pompa Tenggang. Selain itu, tiga pompa di Rumah Pompa Waru milik Pemkot Semarang, serta pompa di Rumah Pompa Muktiharjo Kidul dan Kandang Kebo juga akan ditingkatkan kapasitasnya. Proses peningkatan kapasitas ini telah dimulai, termasuk pembongkaran pompa-pompa lama. Untuk sementara, pompa portable akan digunakan sebagai solusi sementara selama proses pembongkaran dan pemasangan pompa baru.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan bagi permasalahan banjir di Semarang. Dengan adanya dukungan dana yang signifikan dari pemerintah pusat, diharapkan penanganan banjir di Semarang dapat terselesaikan dengan baik dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Semarang. Proyek ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
Meskipun proyek ini menjanjikan solusi jangka menengah, pemerintah juga tengah mempersiapkan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah rob melalui pembangunan tanggul laut dan jalan tol Semarang-Demak. Dengan berbagai upaya ini, diharapkan Semarang dapat terbebas dari ancaman banjir dan rob di masa depan.