Semarang dan BBWS Pemali Juana Kolaborasi Atasi Banjir Akibat Hujan Lebat
Pemkot Semarang dan BBWS Pemali Juana berkolaborasi mengatasi banjir yang melanda Kota Semarang akibat hujan deras sejak akhir Januari 2025, dengan berbagai upaya seperti perbaikan pompa air, pengerukan sungai, dan pembuatan tanggul darurat.
Banjir kembali melanda Kota Semarang. Hujan deras yang mengguyur kota sejak 30 Januari 2025 mengakibatkan genangan air di beberapa wilayah. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana pun langsung bergerak cepat melakukan kolaborasi untuk mengatasi masalah ini.
Penanganan Banjir di Semarang
Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah kerusakan beberapa rumah pompa utama. Rumah Pompa Tenggang, misalnya, hanya tiga dari lima unit pompa yang beroperasi. Dua unit lainnya sedang diperbaiki karena kerusakan akibat tumpukan sampah dan enceng gondok yang menghambat aliran air. Kondisi serupa juga terjadi di Rumah Pompa Sringin, yang meskipun berfungsi, masih menyebabkan genangan di Trimulyo dan sekitar Rumah Sakit Islam Sultan Agung akibat sumbatan saluran air.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Ita, menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Semarang. "Untuk mempercepat penanganan, kami telah menambahkan mobile pump di beberapa titik," ujar Ita. Penambahan pompa portabel ini tersebar di beberapa lokasi, termasuk Rumah Pompa Tenggang, Terminal Terboyo, Kudu, Gebanganom, Padi Raya, dan Muktiharjo Kidul.
Selain penambahan pompa, Pemkot Semarang juga membangun tanggul darurat menggunakan karung pasir di beberapa titik untuk menahan limpasan air, khususnya di Sungai Plumbon dan Jalan Kaligawe Raya. Pengerukan sedimen, penanganan sampah dan enceng gondok juga dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang. Bahkan, untuk mempercepat pembersihan Sungai Tenggang, Pemkot memanfaatkan ponton untuk mengangkut sampah.
Peran BBWS Pemali Juana
BBWS Pemali Juana juga turut aktif dalam penanganan banjir ini. Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrohman, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak dan menjelaskan upaya yang dilakukan. "Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Fikri. "Tim penyelam kami telah memperbaiki pompa yang rusak di Sungai Tenggang dan Sringin, dan Insyaallah dalam dua hari ke depan, lima unit pompa akan beroperasi kembali."
Fikri juga menjelaskan rencana perbaikan tanggul Sungai Plumbon yang jebol. "Kami akan memasang batu kali untuk mengatasi tiga titik yang jebol, dan perbaikan ini ditargetkan selesai dalam 7-10 hari," tambahnya. Ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan Pemkot Semarang terus dilakukan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Kesimpulan
Kerja sama Pemkot Semarang dan BBWS Pemali Juana dalam mengatasi banjir ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam menghadapi bencana alam. Berbagai upaya yang dilakukan, mulai dari perbaikan infrastruktur hingga penanganan sampah, diharapkan dapat meminimalisir dampak banjir dan memberikan rasa aman bagi warga Semarang. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di masa mendatang.