Banjir Perumahan Dinar Indah Semarang Surut, Pemkot Pastikan Penanganan Cepat
Banjir yang menggenangi Perumahan Dinar Indah di Semarang akibat luapan Sungai Babon telah surut berkat koordinasi Pemkot Semarang dan pihak terkait, meskipun kejadian ini menyoroti masalah banjir berulang di kawasan tersebut.
Banjir yang sempat merendam Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Semarang, telah surut. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan penanganan cepat dan koordinasi yang efektif menjadi kunci surutnya banjir tersebut. Kejadian ini terjadi pada Sabtu, 18 Januari 2024, setelah hujan deras mengguyur wilayah Semarang pada Kamis malam sebelumnya.
Penyebab Banjir dan Penanganan
Hujan deras mengakibatkan debit air Sungai Babon meningkat drastis. Luapan anak Sungai Babon ini melimpas ke Perumahan Dinar Indah yang terletak di daerah cekungan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto, menjelaskan bahwa Pemkot Semarang secara intensif berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Koordinasi lintas sektor ini melibatkan petugas Bendungan Pucang Gading di bawah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Suwarto menekankan pentingnya koordinasi untuk mengatur buka tutup pintu air Bendungan Pucang Gading. Hal ini bertujuan untuk mencegah keterlambatan pembukaan pintu air yang dapat memperparah luapan air Sungai Mluweh. 'Kami terus melakukan koordinasi dengan penjaga pintu air Pucang Gading,' ungkap Suwarto, 'untuk memperhatikan ketepatan waktu melakukan buka tutup pintu air agar tidak terjadi keterlambatan pembukaan yang mengakibatkan air Sungai Mluweh meluap.'
Lurah Meteseh, Joko Rahmantoko, menambahkan bahwa debit air Sungai Babon sangat tinggi pada Kamis malam. Akibatnya, limpasan air dari perumahan sekitar yang lebih tinggi tidak mampu tersalurkan ke sungai dan langsung menggenangi RW 26 perumahan Dinar Indah. Meskipun demikian, banjir ini tidak berlangsung lama. Warga melakukan evakuasi mandiri setelah mendengar alarm peringatan dini, dan air surut sekitar pukul 12 malam.
Tanggapan dan Pembersihan
Setelah surut, Pemkot Semarang langsung bergerak cepat melakukan pembersihan sisa-sisa banjir. Joko Rahmantoko menjelaskan bahwa kelurahan, kecamatan, dan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, dan PMI Kota Semarang, bahu-membahu melakukan penanganan pasca banjir. Kerjasama ini memastikan proses pembersihan berjalan efektif dan efisien.
Sejarah Banjir dan Permasalahan yang Lebih Besar
Perlu diingat bahwa banjir bandang yang terjadi awal Januari 2023 di Perumahan Dinar Indah, yang diakibatkan jebolnya tanggul anak Sungai Babon, menyebabkan satu korban jiwa. Kejadian tersebut merupakan yang terparah dan bukan yang pertama kali terjadi di perumahan tersebut. Ketinggian air saat itu bahkan mencapai atap rumah warga. Peristiwa ini juga menyoroti masalah yang lebih besar, yaitu kurangnya tanggung jawab pengembang dan harapan warga akan campur tangan pemerintah dalam menyelesaikan masalah banjir berulang ini.
Kesimpulan
Meskipun banjir di Perumahan Dinar Indah telah surut dengan cepat berkat koordinasi dan respon cepat dari Pemkot Semarang, kejadian ini tetap menyoroti pentingnya solusi jangka panjang untuk mencegah banjir berulang. Koordinasi yang baik antara pemerintah, warga, dan pihak terkait mutlak diperlukan untuk menangani masalah banjir di wilayah tersebut dan mencegah tragedi serupa di masa mendatang.