Banjir Tlogosari Kulon Semarang Surut, Pemkot Pastikan Kondisi Terkendali
Banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Tlogosari Kulon, Semarang, akibat hujan deras beberapa hari terakhir, kini telah surut; Pemkot Semarang dan Lurah setempat memastikan genangan air di semua titik sudah kering dan tengah mengupayakan langkah anti

Banjir yang sempat melanda beberapa titik di Tlogosari Kulon, Semarang, Jawa Tengah, pasca hujan deras beberapa hari terakhir, kini telah surut. Pemerintah Kota Semarang memastikan kondisi lapangan sudah terkendali.
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, melalui Kepala Dinas Soewarto, menyatakan genangan di Jalan Udan Riris dan Truntum telah surut. Soewarto menyampaikan bahwa genangan di titik terendah, Jalan Udan Riris II dan Truntum V, telah kering sejak Selasa, 03 Februari 2024. Ia juga menekankan bahwa surutnya genangan kali ini lebih cepat dibandingkan kejadian sebelumnya, terutama karena intensitas hujan yang sudah menurun. Genangan yang terjadi pada Kamis (1/2) dan Jumat (2/2), serta yang kembali muncul Minggu (3/2) akibat hujan lebat, kini sudah sepenuhnya surut.
Lurah Tlogosari Kulon, Hananto Lesworo, turut mengonfirmasi hal serupa. Ia telah melakukan pengecekan langsung ke lapangan, termasuk di SDN Tlogosari Kulon 6 dan RW 11 yang sebelumnya tergenang. Hananto melaporkan bahwa kondisi di Jalan Satrio Manah I dan SDN Tlogosari Kulon 6 sudah kering tanpa sisa genangan. Pihak kelurahan terus berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Sebagai upaya mitigasi bencana banjir di masa depan, Kelurahan Tlogosari Kulon telah mengajukan proposal pembangunan pintu air ke Dinas PU Kota Semarang. Pintu air ini direncanakan untuk mengendalikan aliran air dari Sungai Tlogosari Raya menuju Saluran Gajah Birowo. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko genangan, khususnya saat curah hujan tinggi.
Pemkot Semarang terus berupaya untuk meminimalisir dampak banjir di wilayah Tlogosari Kulon. Koordinasi antar instansi dan pengajuan proposal pembangunan pintu air menjadi bukti komitmen untuk melindungi warga dari ancaman banjir. Meskipun kondisi sudah terkendali, kewaspadaan tetap diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan kejadian serupa di masa mendatang.