DPRD Semarang Desak Pembenahan Saluran Air Cegah Banjir di Tlogosari Kulon
Banjir yang melanda Tlogosari Kulon, Semarang selama lima hari, mendorong DPRD Kota Semarang mendesak pemerintah kota untuk segera menata ulang saluran air guna mencegah kejadian serupa.
![DPRD Semarang Desak Pembenahan Saluran Air Cegah Banjir di Tlogosari Kulon](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220157.867-dprd-semarang-desak-pembenahan-saluran-air-cegah-banjir-di-tlogosari-kulon-1.jpg)
Banjir kembali melanda Kota Semarang. Kali ini, wilayah Tlogosari Kulon menjadi sorotan setelah terendam banjir selama lima hari akibat hujan deras yang mengguyur kota selama sepekan terakhir. Kondisi ini mendorong Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang untuk mendesak pemerintah daerah segera bertindak.
Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, M Rukiyanto AB, mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa tersebut. Dalam kunjungannya ke lokasi, Senin lalu, ia mendapatkan laporan bahwa 10 RT di RW 11, Kelurahan Tlogosari Kulon, terendam banjir. Genangan air bahkan mencapai ketinggian 60 cm di beberapa titik, mengganggu aktivitas warga.
Menurut Rukiyanto, permasalahan banjir di Tlogosari Kulon disebabkan oleh penataan saluran air yang belum memadai. Peninggian jalan di beberapa wilayah tanpa diimbangi penataan saluran yang terintegrasi menyebabkan air menggenang di area yang lebih rendah. Ia juga menyoroti kurang maksimalnya fungsi pompa air di sekitar wilayah tersebut.
Sistem drainase yang buruk menjadi penyebab utama banjir. Ketua RW 11, Endah, menjelaskan bahwa banjir memang sering terjadi di daerah tersebut saat hujan lebat, namun biasanya surut dalam waktu tiga hari. Kali ini, genangan air bertahan hingga lima hari, berdampak signifikan pada kehidupan warga. Aktivitas warga terhambat, mulai dari belanja kebutuhan pokok hingga aktivitas anak sekolah.
Endah menambahkan bahwa ketidakseimbangan ketinggian saluran air, sungai, dan jalan menjadi faktor krusial. Lokasi permukiman yang lebih rendah dari sungai, ditambah saluran air yang tidak tertata, menyebabkan air hujan meluap dan menggenangi rumah-rumah warga. Ia berharap pemerintah segera melakukan peninggian jalan di wilayah tersebut.
Rukiyanto pun menyampaikan harapan agar pompa-pompa air yang tersedia dapat dimaksimalkan untuk membantu mengendalikan genangan. Ia juga menekankan perlunya solusi jangka panjang berupa penataan saluran air yang terintegrasi dan komprehensif. Sebagai bentuk kepedulian, Rukiyanto memberikan bantuan mie instan kepada warga terdampak.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya investasi dalam infrastruktur pengelolaan air di Kota Semarang. Penataan saluran air yang efektif dan berkelanjutan sangat krusial untuk mencegah terulangnya bencana banjir dan menjamin kenyamanan warga.