Banjir Semarang: Pemkot Bergerak Tangani Genangan di Terboyo Wetan dan Trimulyo
Banjir akibat cuaca ekstrem masih menggenangi beberapa titik di Terboyo Wetan dan Trimulyo, Semarang; Pemkot Semarang kerahkan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini, mulai dari perbaikan pompa hingga pengawasan drainase industri.
Banjir masih menjadi masalah di Kota Semarang. Sejumlah titik di Kelurahan Terboyo Wetan dan Trimulyo masih terendam banjir setelah hujan deras yang melanda sejak 29 Januari 2024. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang akrab disapa Ita, langsung meninjau lokasi pada Minggu lalu untuk melihat kondisi terkini dan merespon keluhan warga yang terdampak.
Penyebab Banjir Semarang
Berdasarkan hasil pemantauan dan laporan warga, beberapa faktor berkontribusi terhadap genangan yang sulit surut. Pertama, masalah teknis pada rumah pompa Sringin dan Tenggang. Kedua rumah pompa ini mengalami gangguan dan tidak beroperasi secara maksimal, sebagian karena kelelahan akibat bekerja terus-menerus dalam menghadapi curah hujan tinggi. Kedua, drainase kawasan industri yang kurang memadai. Banyak pabrik di sekitar Terboyo yang sistem drainase-nya tidak sesuai standar, dan saluran air di sekitar industri kurang terpelihara, menyebabkan penyumbatan dan memperparah genangan. Ketiga, curah hujan yang sangat tinggi dan dampak hidrologisnya. Hujan terus-menerus meningkatkan volume air yang harus dipompa, sementara sedimentasi tinggi di sungai menghambat aliran air.
Langkah Pemkot Semarang Atasi Banjir
Menanggapi situasi ini, Pemkot Semarang telah mengambil beberapa langkah konkret. Pertama, percepatan perbaikan rumah pompa Sringin dan Tenggang untuk mengembalikan kapasitas penuh operasionalnya. Monitoring intensif juga dilakukan untuk mencegah kelelahan operasional pompa. Kedua, Pemkot akan memperketat regulasi drainase kawasan industri. Pemilik pabrik diwajibkan membangun sistem drainase sesuai standar, dan pengawasan terhadap bangunan industri yang tidak memiliki saluran pembuangan memadai akan diperketat. Ketiga, pengerukan sungai dan pembersihan sedimentasi secara rutin dilakukan untuk memperlancar aliran air. Inspeksi jalur drainase utama juga dilakukan untuk memastikan tidak ada penyumbatan. Terakhir, edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran air juga menjadi bagian penting dari solusi.
Solusi Jangka Panjang dan Kerja Sama
Langkah-langkah tersebut, menurut Wali Kota Ita, bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk mengatasi banjir secara sistematis. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak industri untuk menangani masalah banjir di Terboyo Wetan dan Trimulyo secara efektif dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan masalah banjir di wilayah tersebut dapat diatasi dengan lebih baik di masa mendatang.
Pemkot Semarang juga berencana untuk melakukan kajian lebih mendalam mengenai sistem drainase di wilayah Terboyo dan sekitarnya untuk menemukan solusi yang lebih permanen dan efektif dalam mengatasi masalah banjir yang berulang.
Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan juga akan terus digalakkan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi penyumbatan saluran air dan mencegah terjadinya banjir.
Ke depan, kolaborasi yang erat antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat krusial untuk memastikan keberhasilan upaya penanggulangan banjir di Kota Semarang. Komitmen bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menaati regulasi yang ada akan menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dari ancaman banjir.