DBMSDA Batam Usul Bangun Parit Besar Antisipasi Banjir 2026
Pemerintah Kota Batam melalui DBMSDA berencana membangun parit besar dan 12 stasiun pompa banjir untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi, dengan target penyelesaian pada tahun 2026.

Banjir yang melanda Kota Batam, Kepulauan Riau, khususnya di kawasan Punggur pada 20 Maret 2025, mendorong Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam untuk merencanakan pembangunan infrastruktur guna mengatasi masalah ini secara permanen. Pembangunan parit besar menjadi solusi jangka panjang yang diusulkan untuk dimulai pada tahun 2026. Langkah ini diambil setelah dilakukan normalisasi darurat di Punggur pasca-banjir.
Kepala DBMSDA Kota Batam, Suhar, menjelaskan bahwa pembangunan parit besar akan diusulkan pada tahun depan. "Untuk jangka pendek di Punggur, kita rapikan dulu paritnya dan kita lakukan normalisasi dan lebarkan. Tapi untuk jangka panjang, pembangunan parit akan kita usulkan tahun depan dan ditangani pada 2026," kata Suhar dalam keterangannya di Batam, Jumat (21/3).
Selain pembangunan parit, DBMSDA juga tengah mempersiapkan pembangunan 12 stasiun pompa banjir di berbagai wilayah Kota Batam. Pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap, dengan prioritas pembangunan stasiun pompa banjir di Jodoh pada tahun ini. Konsep drainase yang diterapkan adalah drainase primer langsung dibuang ke laut, sementara untuk daerah yang tidak memungkinkan menggunakan gravitasi, akan digunakan pompa.
Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir Batam
Pembangunan parit besar merupakan bagian dari solusi jangka panjang yang direncanakan oleh DBMSDA Kota Batam untuk mengatasi masalah banjir. Proyek ini dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2026. Langkah ini diambil setelah dilakukan penanganan darurat berupa normalisasi dan pelebaran parit di kawasan Punggur pasca-banjir yang terjadi pada bulan Maret 2025.
Selain pembangunan parit besar, DBMSDA juga berencana memperbaiki saluran drainase sekunder dan tersier. Namun, perbaikan ini akan dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan sumber daya. Suhar berharap, dengan selesainya sistem drainase primer, fokus selanjutnya dapat diarahkan pada perbaikan drainase sekunder dan tersier.
Pembangunan stasiun pompa banjir juga menjadi bagian penting dari strategi penanganan banjir di Kota Batam. DBMSDA memprioritaskan pembangunan stasiun pompa di Jodoh pada tahun ini, dan akan melanjutkan pembangunan di wilayah lain secara bertahap.
Imbauan Waspada Cuaca Ekstrem dan Laporan Banjir
Pemerintah Kota Batam sebelumnya telah mengimbau warga untuk mewaspadai cuaca ekstrem setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah tersebut pada 19 dan 20 Maret 2025. Imbauan ini dikeluarkan sebagai antisipasi terhadap potensi banjir.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batam, Rudi Panjaitan, melaporkan bahwa pihaknya telah menerima lima laporan masyarakat terkait banjir melalui layanan call center 112. Laporan tersebut berasal dari berbagai wilayah di Batam, termasuk Batam Center, Sagulung, Putri Hijau, Batuampar, dan Sekupang.
Laporan-laporan tersebut menunjukkan adanya dampak nyata dari hujan lebat yang terjadi. Hal ini semakin menguatkan urgensi dari rencana pembangunan infrastruktur untuk mengatasi masalah banjir di Kota Batam.
Dengan adanya rencana pembangunan parit besar dan stasiun pompa banjir, diharapkan masalah banjir di Kota Batam dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur ini merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk melindungi warga dari dampak buruk banjir.