Fakta Menarik: 110 Pelaku Pelatihan UMKM Depok Ikuti Program Komprehensif Pemkot untuk Naik Kelas
Pemkot Depok menyelenggarakan program Pelatihan UMKM Depok komprehensif bagi 110 pelaku usaha, bertujuan membentuk UMKM tangguh dan berdaya saing. Simak detailnya!

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Jawa Barat, meluncurkan program pendampingan dan pelatihan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Inisiatif ini bertujuan membentuk UMKM tangguh, adaptif, serta berorientasi pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Program ini merupakan upaya sistematis pemerintah kota untuk mendorong UMKM naik kelas.
Sebanyak 110 pelaku UMKM terpilih dari 11 kecamatan di Kota Depok menjadi peserta dalam serangkaian kegiatan ini. Mereka akan mengikuti pelatihan, mentoring, dan fasilitasi bisnis. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong usaha mereka ke level yang lebih profesional, berdaya saing, dan siap untuk ekspansi pasar yang lebih luas.
Kepala DKUM Kota Depok, Mohamad Thamrin, menjelaskan bahwa pendampingan kali ini berfokus pada peningkatan kapasitas secara menyeluruh. Materi yang diberikan meliputi manajemen usaha, digitalisasi, branding, akses permodalan, hingga strategi pemasaran yang efektif. Program ini akan berlangsung selama enam bulan ke depan.
Peningkatan Kapasitas dan Fokus Pelatihan
Program pelatihan UMKM Depok ini dirancang untuk memberikan bekal komprehensif kepada para pelaku usaha. Fokus utamanya adalah membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan pasar saat ini. Ini termasuk pemanfaatan teknologi digital untuk operasional dan pemasaran.
Salah satu materi penting yang menjadi perhatian awal adalah penguatan manajemen keuangan. Materi ini disampaikan oleh Wahid, salah satu pendamping, dan mendapat respons antusias dari para peserta. Pemahaman yang kuat tentang keuangan menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan usaha.
Selain aspek teknis, program ini juga membuka ruang promosi melalui bazar dan showcase produk unggulan UMKM Depok. Kegiatan semacam ini menjadi titik temu strategis antara pelaku usaha, mitra lembaga keuangan, dan calon pembeli. Hal ini menciptakan atmosfer kolaboratif yang mendukung pertumbuhan UMKM.
Peran Pendamping dan Jangka Waktu Program
Untuk memastikan kualitas pelaksanaan program, lima pendamping berpengalaman ditugaskan sesuai wilayah masing-masing. Mereka adalah Cahyadi Setiawan (Tapos–Cimanggis), Wahid (Sukmajaya–Cilodong), Amun (Bojongsari–Sawangan–Cinere), Dinda (Cipayung–Pancoran Mas), dan Lusi (Beji–Limo). Para pendamping ini telah dikenal luas melalui kiprahnya dalam pemberdayaan UMKM di berbagai sektor.
Selama enam bulan ke depan, peserta akan mengikuti beragam kegiatan. Ini mencakup pelatihan tematik, klinik bisnis, serta sesi pelatihan individual. Fasilitasi untuk mengakses jejaring perbankan dan pasar juga menjadi bagian integral dari program ini.
Keberadaan pendamping yang kompeten sangat krusial dalam membimbing UMKM. Mereka tidak hanya memberikan materi, tetapi juga menjadi mentor yang siap menjawab tantangan spesifik yang dihadapi oleh masing-masing pelaku usaha. Pendekatan personal ini diharapkan mempercepat proses "naik kelas" bagi UMKM.
Membangun Mindset dan Ekosistem UMKM Tangguh
Koordinator pendamping program, Said Mustopa, menekankan bahwa kekuatan utama UMKM bukan hanya pada produk yang dihasilkan. Lebih dari itu, kemampuan pelaku usaha untuk terus belajar, beradaptasi, dan membangun ekosistem yang saling menguatkan adalah kunci keberhasilan. Ini mencerminkan visi jangka panjang program.
Said Mustopa menambahkan bahwa "naik kelas" bukan hanya soal omzet semata, melainkan juga tentang pola pikir (mindset). Program ini bertujuan membentuk pelaku UMKM yang percaya diri, visioner, dan siap bersaing. Targetnya adalah UMKM yang mampu bersaing di level regional hingga nasional.
Inisiatif Pemkot Depok ini menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan sektor UMKM. Dengan dukungan yang terstruktur dan berkelanjutan, diharapkan UMKM di Depok dapat menjadi pilar ekonomi yang kokoh. Hal ini juga akan berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.