Dua ASN Pemkab Tangerang Tersangka Korupsi Retribusi Ikan Rp527 Juta
Dua Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Tangerang, AH dan M, ditetapkan sebagai tersangka korupsi retribusi pelelangan ikan senilai Rp527 juta dan ditahan di Rutan Jambe.

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang menetapkan dua ASN Pemkab Tangerang sebagai tersangka kasus korupsi. Kedua tersangka, AH dan M, yang merupakan staf Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, telah ditahan di Rutan Jambe. Penahanan dilakukan setelah Kejari menemukan bukti kuat terkait pungutan liar dalam retribusi pelelangan ikan.
Kasus ini bermula dari laporan masyarakat. Setelah penyelidikan sejak Agustus 2024, Kejari menemukan bukti pungutan liar yang dilakukan kedua tersangka sejak tahun 2020. AH, sebagai koordinator Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cituis, dan M, koordinator TPI Tanjung Pasir, diduga telah melakukan pungutan liar sebesar 1% dari nilai transaksi, di luar potongan resmi 3,5%. Korupsi ini dilakukan terhadap nelayan dan pengepul.
Total kerugian negara ditaksir mencapai Rp527 juta. Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), yang ancaman hukumannya mencapai 20 tahun penjara. Kasi Pidsus Kejari Kabupaten Tangerang, Muhammad Arsyad, menyatakan bahwa penahanan di Rutan Jambe berlangsung selama 20 hari ke depan.
Arsyad juga menyebutkan bahwa kemungkinan masih ada tersangka lain yang terlibat. Kejari masih terus melakukan pendalaman dan akan mengungkap semuanya di persidangan. Saat ini, fokus penyidikan tertuju pada dua tersangka dengan bukti yang sudah cukup kuat.
Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan ASN yang seharusnya menjadi pelayan masyarakat. Kejari Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan efek jera bagi pelaku korupsi.