Korupsi Diskanak Purwakarta: Dua Tersangka Ditetapkan, Kerugian Negara Hampir Rp1 Miliar
Kejari Purwakarta menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana perikanan tahun 2023 di Diskanak Purwakarta dengan nilai kerugian negara hampir mencapai Rp1 miliar.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta menetapkan dua tersangka terkait kasus dugaan korupsi di Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak) Purwakarta. Tersangka tersebut adalah IR, seorang pejabat Diskanak Purwakarta yang menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan DER, Direktur CV Mawar Indah, penyedia barang dan jasa dalam proyek tersebut. Peristiwa ini terjadi di Purwakarta, Jawa Barat, pada Selasa, 25 Februari 2024. Kedua tersangka diduga melakukan tindak pidana korupsi dalam pengadaan sarana dan prasarana pemberdayaan usaha pembudidayaan ikan skala kecil.
Kasus ini bermula dari proyek pengadaan sarana dan prasarana untuk pemberdayaan usaha pembudidayaan ikan skala kecil di Purwakarta tahun 2023. Proyek yang bersumber dari APBN ini memiliki nilai kontrak mencapai Rp2.265.430.609 dan dikerjakan oleh CV Mawar Indah. Kepala Kejari Purwakarta, Martha Parulina Berliana, menyatakan bahwa penyidikan masih berlanjut dan potensi penambahan tersangka baru tetap terbuka.
Dugaan korupsi ini mengakibatkan kerugian negara yang hampir mencapai Rp1 miliar. Proses hukum terus berjalan, dan Kejari Purwakarta berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akarnya. Kejari Purwakarta akan terus melakukan pemeriksaan dan pengumpulan bukti untuk memperkuat dakwaan terhadap para tersangka.
Pejabat Diskanak dan Direktur CV Mawar Indah Jadi Tersangka
IR, selaku Pejabat Pembuat Komitmen di Diskanak Purwakarta, dan DER, Direktur CV Mawar Indah, diduga terlibat dalam praktik korupsi pengadaan sarana dan prasarana perikanan. Keduanya diduga bekerja sama dalam melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara. Proses penetapan tersangka dilakukan setelah Kejari Purwakarta melakukan serangkaian pemeriksaan dan pengumpulan bukti yang cukup.
Martha Parulina Berliana menjelaskan bahwa penyidik menemukan bukti-bukti yang cukup untuk menetapkan keduanya sebagai tersangka. Bukti tersebut menunjukkan adanya indikasi penyimpangan dalam proses pengadaan barang dan jasa. Kejari Purwakarta akan terus berupaya untuk mengungkap seluruh fakta dan detail kasus ini.
Meskipun telah menetapkan dua tersangka, Kejari Purwakarta menegaskan bahwa proses penyidikan masih terus berlangsung. Pihak Kejari tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru yang ditetapkan dalam kasus ini. Proses penyelidikan dan penyidikan akan terus dilakukan secara profesional dan transparan.
Proses hukum akan terus berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Kejari Purwakarta berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dan memberikan keadilan bagi masyarakat.
Kronologi dan Detail Kasus Korupsi Diskanak Purwakarta
Pengadaan sarana dan prasarana pemberdayaan usaha pembudidayaan ikan skala kecil di Diskanak Purwakarta tahun 2023, yang dianggarkan sebesar Rp2.265.430.609, menjadi pusat perhatian. Proyek ini diberikan kepada CV Mawar Indah, perusahaan yang dipimpin oleh DER, salah satu tersangka yang telah ditetapkan.
Kerugian negara yang ditaksir hampir mencapai Rp1 miliar menjadi fokus utama dalam penyelidikan. Kejari Purwakarta tengah menelusuri alur dana dan proses pengadaan untuk mengungkap detail kerugian yang sebenarnya.
Berikut poin-poin penting terkait kasus ini:
- Nilai kontrak proyek: Rp2.265.430.609
- Sumber anggaran: APBN Tahun 2023
- Pelaku: IR (Pejabat Pembuat Komitmen Diskanak Purwakarta) dan DER (Direktur CV Mawar Indah)
- Perkiraan kerugian negara: Hampir Rp1 miliar
- Status: Dua tersangka telah ditetapkan, penyidikan masih berlanjut.
Kejari Purwakarta berkomitmen untuk mengungkap semua pihak yang terlibat dan memastikan proses hukum berjalan dengan adil dan transparan. Masyarakat diharapkan untuk bersabar dan menunggu proses hukum hingga tuntas.
Proses hukum yang sedang berjalan ini diharapkan memberikan efek jera bagi para pelaku korupsi dan menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar selalu menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Kejari Purwakarta akan terus berupaya untuk memulihkan kerugian negara yang diakibatkan oleh tindakan korupsi ini.