Dubes Lutfi Pesan: Jadikan Pramuka Pembelajaran, Bukan Sekadar Rutinitas
Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf, menekankan pentingnya kegiatan Pramuka sebagai wahana pembelajaran dan tanggung jawab, bukan sekadar rutinitas, dalam Perkemahan Pramuka 2nd SIC Scout Camp di Mesir.

Jakarta, 23 April 2024 - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes) untuk Mesir, Lutfi Rauf, memberikan pesan penting kepada para peserta Pramuka dalam upacara Perkemahan Pramuka 2nd SIC Scout Camp di Bumi Perkemahan Port Said, Mesir. Beliau menekankan agar kegiatan kepramukaan tidak hanya dianggap sebagai rutinitas belaka, melainkan sebagai proses pembelajaran dan pembentukan tanggung jawab yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Dubes Lutfi menyampaikan, "Don't take this just a routine. Ambil pelajaran yang ada di sini. Ingat dan cermati 10 isi janji Pramuka karena itu tanggung jawab sebagai Pramuka. Perkemahan ini bukan hanya kali ini. Ini akan menjadi program berkala ke depannya." Pesan tersebut disampaikan pada perkemahan yang berlangsung pada 19-20 April 2024.
Perkemahan Pramuka 2nd SIC Scout Camp diikuti oleh 63 peserta Pramuka Penggalang dan Penegak dari Sekolah Indonesia Cairo (SIC), mulai dari kelas 5 SD hingga kelas 12 SMA. Kegiatan yang bertema 'Mandiri, Terampil dan Gembira' ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia di Mesir yang tangguh, cekatan, dan berjiwa gembira. Perkemahan ini juga melibatkan kerja sama dengan Kepanduan dan Pandu Putri Republik Arab Mesir di Port Said.
Perkemahan Pramuka di Mesir: Membentuk Karakter Generasi Muda
Kegiatan Perkemahan Pramuka 2nd SIC Scout Camp 2024 tidak hanya diikuti oleh peserta dari SIC, tetapi juga dihadiri oleh tokoh penting. Dubes Lutfi Rauf, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan KBRI Kairo, turut hadir dan memberikan arahan. Kehadiran Ketua Kepanduan dan Pandu Putri Republik Arab Mesir, Khaled Esawy, semakin memperkuat dimensi internasional kegiatan ini.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Abdul Muta'ali, menyampaikan sejumlah capaian penting dari perkemahan ini. Salah satu yang signifikan adalah keberhasilan gugus depan SIC menyelenggarakan perkemahan di luar area sekolah, yaitu di Kota Port Said. Hal ini menunjukkan komitmen dan keberanian dalam mengembangkan kegiatan kepramukaan.
Selama perkemahan, para peserta mendapatkan pembekalan materi yang disesuaikan dengan tingkatannya. Peserta Penggalang mengikuti materi Menaksir, sementara peserta Penegak mendalami topik 'Leadership: Pramuka Muda Mempersiapkan Indonesia Emas 2045'. Pembekalan ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kepramukaan serta mempersiapkan generasi muda untuk masa depan.
Dukungan dan Harapan untuk Keberlanjutan Program
Kepala Sekolah SIC, Priyo Nugroho, menyampaikan harapannya agar kegiatan perkemahan Pramuka ini dapat berkelanjutan. Beliau menyatakan, "Kita ingin perkemahan ini bukan hanya menjadi pengalaman, tetapi tradisi positif yang berkembang, memberi manfaat, dan memperkuat karakter anak-anak kita." Hal ini menunjukkan komitmen sekolah dalam mendukung pengembangan karakter siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Perkemahan ini melibatkan 49 panitia, termasuk guru SIC, pembina Pramuka, sangga kerja Racana KBRI Kairo, PPMI Mesir, dan Wihdah. Kolaborasi yang kuat antara berbagai elemen ini menunjukkan sinergi positif dalam mendukung pembentukan karakter generasi muda Indonesia di Mesir. Keberhasilan perkemahan ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam memajukan kepramukaan dan membentuk generasi muda yang berkualitas.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya nilai-nilai kepramukaan seperti kedisiplinan, kerja sama, dan tanggung jawab. Para peserta diajarkan untuk mandiri, terampil, dan gembira dalam menjalani kegiatan perkemahan. Hal ini diharapkan dapat membentuk karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Secara keseluruhan, Perkemahan Pramuka 2nd SIC Scout Camp 2024 di Mesir merupakan kegiatan yang sukses dan bermanfaat. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi para peserta, tetapi juga memperkuat hubungan antar lembaga dan negara. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi kegiatan kepramukaan lainnya di Indonesia dan di seluruh dunia.