Dubes Palestina Tegaskan Gaza Bagian Tak Terpisahkan Negara Palestina
Dubes Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menegaskan kembali klaim kepemilikan Palestina atas Jalur Gaza dan menolak rencana AS untuk mengambil alih wilayah tersebut, menekankan pentingnya gencatan senjata permanen dan pembangunan kembali Gaza.
Hamilton, 6 Februari 2024 - Pernyataan tegas disampaikan Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, di tengah rencana kontroversial Amerika Serikat (AS) untuk mengambil alih Jalur Gaza. Mansour dengan lantang menyatakan bahwa Jalur Gaza merupakan bagian integral dan tak terpisahkan dari negara Palestina. Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan Komite PBB tentang Pelaksanaan Hak-Hak Palestina yang Tidak Dapat Dicabut, menanggapi rencana kontroversial Presiden AS Donald Trump yang diumumkan sebelumnya.
Klaim Kepemilikan atas Gaza
Mansour menekankan, "Ini adalah bagian dari tanah air kami, dan kami tidak memiliki tanah air selain Negara Palestina." Ia menegaskan penolakan rakyat Palestina terhadap rencana pemindahan penduduk Gaza dan alih kepemilikan wilayah tersebut kepada AS. Baginya, Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem merupakan satu kesatuan wilayah Palestina.
Ia juga menyampaikan seruan kepada negara-negara dunia untuk membantu upaya pembangunan kembali Jalur Gaza yang porak-poranda akibat konflik berkepanjangan. Mansour secara tegas menolak segala bentuk pembersihan etnis atau pengusiran warga Palestina dari Gaza, apapun alasannya. Pernyataan ini muncul sebagai respons langsung terhadap usulan kontroversial Trump yang ingin memindahkan warga Palestina ke negara lain dan menjadikan Gaza sebagai 'Riviera di Timur Tengah'.
Gencatan Senjata Permanen dan Rekonstruksi Gaza
Meskipun menyambut baik gencatan senjata yang baru-baru ini terjadi, Mansour menekankan pentingnya menjadikan gencatan senjata tersebut permanen dan berlaku di seluruh wilayah Palestina yang diduduki. Ia juga menegaskan bahwa gencatan senjata tidak boleh mengorbankan warga Palestina di Tepi Barat, terutama di bagian utara.
Lebih lanjut, Mansour menyatakan tekad rakyat Palestina untuk membangun kembali Gaza dan menyatukannya kembali dengan wilayah-wilayah Palestina lainnya yang diduduki Israel. Ia menegaskan kembali keyakinan kuat bahwa tidak ada kekuatan yang mampu mengusir rakyat Palestina dari tanah leluhurnya.
Tanggapan atas Rencana AS
Rencana AS untuk mengambil alih Jalur Gaza dan memindahkan penduduknya telah menuai kecaman internasional. Presiden Trump, dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengutarakan keinginannya untuk memindahkan penduduk Gaza ke negara-negara tetangga seperti Yordania dan Mesir, lalu mengubah Gaza menjadi kawasan wisata mewah. Usulan ini dianggap kontroversial dan tidak menghormati hak-hak dasar rakyat Palestina.
Pernyataan Mansour ini menegaskan kembali posisi resmi Palestina atas Jalur Gaza dan menjadi tantangan langsung terhadap rencana kontroversial AS. Pernyataan tersebut juga menyoroti pentingnya dukungan internasional bagi Palestina dalam upaya membangun kembali Gaza dan mencapai solusi damai yang adil dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Pernyataan Dubes Palestina di PBB ini menegaskan kembali pentingnya dukungan internasional untuk Palestina dalam upaya merekonstruksi Jalur Gaza dan mencapai solusi damai yang berkelanjutan. Pernyataan tersebut juga menjadi tantangan langsung terhadap rencana kontroversial AS yang dinilai tidak menghormati hak-hak dasar rakyat Palestina.