Eks Kasatreskrim Jaksel Ditahan, Diduga Peras Tersangka Pembunuhan
Mantan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, ditahan Bidpropam Polda Metro Jaya terkait dugaan pemerasan terhadap dua tersangka pembunuhan, dengan nilai fantastis mencapai Rp20 miliar; Bintoro membantah tuduhan tersebut.

Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Metro Jaya menahan mantan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro. Penahanan ini terkait dugaan pemerasan terhadap dua tersangka kasus pembunuhan, Arif Nugroho (AN) alias Bastian dan Muhammad Bayu Hartanto. Penahanan dilakukan sejak Sabtu, 25 Januari 2024, di Paminal Polda Metro Jaya.
Kabid Propam Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Radjo Alriadi Harahap, membenarkan penahanan tersebut saat dikonfirmasi pada Senin, 27 Januari 2024. Namun, ia masih belum menjelaskan lebih lanjut mengenai kemungkinan Bintoro akan menjalani penempatan khusus (patsus) atau tidak. Patsus merupakan prosedur standar untuk anggota Polri yang melanggar disiplin atau kode etik.
Hasil pemeriksaan sementara juga belum dibeberkan oleh pihak kepolisian. Proses hukum terus berjalan, dan Polda Metro Jaya memastikan akan memproses kasus ini secara prosedural, proporsional, dan profesional. Komitmen ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, yang menegaskan Polda Metro Jaya tengah mendalami informasi dugaan pemerasan tersebut.
Dugaan pemerasan ini melibatkan jumlah uang yang cukup besar, yakni Rp20 miliar. Pihak kepolisian telah menerima laporan dan tengah melakukan investigasi menyeluruh. Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat. Mereka menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan.
Menanggapi tudingan tersebut, AKBP Bintoro membantah telah melakukan pemerasan. Dalam keterangannya kepada wartawan pada Minggu, 26 Januari 2024, ia menyebut tuduhan itu sebagai fitnah dan menyatakan bahwa AN (salah satu tersangka) tidak terima dan menyebarkan berita bohong.
Kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat jabatan Bintoro sebagai mantan Kasatreskrim. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses hukum menjadi hal penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum. Proses investigasi dan penyidikan terus berlanjut untuk mengungkap kebenaran atas dugaan pemerasan tersebut.
Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi. Proses hukum akan berjalan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku. Publik menantikan hasil akhir dari proses hukum yang sedang berlangsung ini, untuk memastikan keadilan ditegakkan dan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian tetap terjaga.