Eks Kepala Puskesmas Plered Ditahan, Diduga Korupsi Rp927 Juta
Kejari Purwakarta menahan dua mantan Kepala Puskesmas Plered karena kasus dugaan korupsi yang merugikan negara hingga Rp927 juta, terkait pungli dan pemotongan dana operasional.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta menahan dua mantan kepala Puskesmas Plered, Jawa Barat, atas dugaan korupsi. Penahanan dilakukan setelah keduanya, berinisial Resn dan Ys, diperiksa intensif. Kasus ini menarik perhatian publik karena jumlah kerugian negara yang signifikan.
Kepala Kejari Purwakarta, Martha Parulina Berliana, membenarkan penahanan tersebut. Penahanan terhadap kedua tersangka dilakukan pada Senin, 20 Januari 2025, setelah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dan langsung ditahan di Lapas Kelas IIB Purwakarta.
Kasus yang Menjerat Ys
Ys diduga terlibat korupsi penerimaan jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas Plered tahun 2015-2017. Ia juga diduga melakukan pungutan liar (pungli) biaya pendaftaran pasien pada periode 2013-2017. Kerugian negara dalam kasus yang menjerat Ys ditaksir mencapai Rp681.004.876. Penetapan Ys sebagai tersangka berdasarkan Surat Penetapan Tersangka Nomor: TAP-25677B/M.2.14/Fd.1/12/2024 tertanggal 5 Desember 2024.
Kasus yang Menjerat Resn
Sementara itu, Resn diduga melakukan korupsi dengan memotong dana kapitasi dan non-kapitasi biaya operasional kantor Puskesmas Plered. Ia juga diduga melakukan penyelewengan dalam pengadaan barang habis pakai pada periode 2021-2022. Kerugian negara dalam kasus yang menjerat Resn ditaksir mencapai Rp245.955.000. Surat Penetapan Tersangka untuk Resn bernomor: TAP-2567A/M.2.14/Fd.1/12/2024, tertanggal 5 Desember 2024.
Total Kerugian Negara
Total kerugian negara akibat perbuatan kedua mantan kepala Puskesmas Plered tersebut mencapai angka fantastis, yaitu Rp927.000.000 (Rp681.004.876 + Rp245.955.000). Angka ini cukup besar dan menunjukkan dampak signifikan dari tindakan korupsi terhadap keuangan negara.
Kejari Purwakarta Berhasil Selamatkan Kerugian Negara
Sebagai informasi tambahan, Kejari Purwakarta pada akhir tahun 2024 telah berhasil menyelamatkan kerugian keuangan negara lebih dari Rp790.388.351 dari sejumlah perkara yang ditangani selama tahun tersebut. Kasus ini menjadi salah satu contoh keberhasilan Kejari Purwakarta dalam menangani kasus korupsi dan mengembalikan kerugian negara.
Kesimpulan
Penahanan dua mantan kepala Puskesmas Plered ini menjadi bukti komitmen Kejari Purwakarta dalam memberantas korupsi. Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara, khususnya di sektor kesehatan.