Ekspor Kratom Tembus Rp17,45 Miliar, Mendag Dorong Hilirisasi
Menteri Perdagangan melepas ekspor kratom senilai Rp17,45 miliar ke Amerika dan Eropa, mendorong pengolahan lebih lanjut untuk meningkatkan nilai jual.

Cikarang, 28 Februari 2024 - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso secara resmi melepas ekspor perdana produk kratom olahan dari PT Oneject Indonesia. Sebanyak 351 ton kratom, setara dengan 13 kontainer, diekspor ke Amerika Serikat dan Eropa dengan nilai mencapai 1,053 juta dolar AS atau sekitar Rp17,45 miliar. Ekspor ini menandai langkah signifikan dalam tata niaga kratom Indonesia, yang kini diatur lebih ketat untuk melindungi petani dan mendorong peningkatan nilai tambah.
Pelepasan ekspor dilakukan di kantor PT Oneject Indonesia, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Mendag Budi Santoso menekankan bahwa kratom yang diekspor telah melalui proses pengolahan menjadi produk jadi, bukan lagi dalam bentuk daun atau lembaran mentah. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 21 Tahun 2024 tentang jenis dan ukuran komoditas kratom yang diperbolehkan untuk ekspor. "Kratom ini memang sesuatu yang unik," ujar Mendag Budi, menekankan potensi komoditas ini bagi perekonomian Indonesia.
Perubahan kebijakan ekspor kratom ini didasari oleh pengalaman sebelumnya di mana ekspor kratom dalam bentuk mentah justru merugikan petani Indonesia. Harga jual yang rendah, kualitas yang tidak terstandarisasi, dan potensi ekspor kembali ke negara ketiga dalam bentuk produk jadi, menjadi beberapa permasalahan yang mendorong pemerintah untuk mengatur tata niaga ekspor kratom secara lebih terstruktur.
Regulasi Baru Dorong Peningkatan Nilai Tambah Kratom
Pemerintah, melalui rapat terbatas, telah menetapkan peraturan baru dalam Permendag Nomor 20 Tahun 2024 tentang Barang yang Dilarang untuk Diekspor dan Permendag Nomor 21 Tahun 2024. Aturan ini secara spesifik mengatur jenis dan ukuran kratom yang dapat diekspor. Hanya kratom remahan dan serbuk dengan ukuran kurang dari 600 mikron yang diizinkan, sedangkan kratom dengan ukuran di atas 600 mikron dianggap masih mentah dan dilarang untuk diekspor.
Mendag Budi Santoso menjelaskan, regulasi ini bertujuan untuk melindungi petani dan mendorong industri kratom agar lebih berkembang. "Jadi kratom yang boleh diekspor itu adalah remahan dan serbuk, kurang dari 600 mikron," tegasnya. Dengan adanya aturan ini, diharapkan kualitas kratom Indonesia meningkat dan daya saing di pasar internasional pun semakin kuat.
Lebih lanjut, Mendag menekankan pentingnya hilirisasi kratom untuk meningkatkan nilai tambah. "Seandainya mau ekspor barang yang lebih bagus lagi, artinya bagian dari proses hilirisasi, ya itu lebih bagus," katanya. Pemerintah mendorong pengolahan kratom menjadi produk dengan nilai jual yang lebih tinggi, sehingga memberikan keuntungan yang lebih besar bagi petani dan industri dalam negeri.
Potensi Pasar dan Langkah ke Depan
Dengan ekspor perdana ini, pemerintah optimistis bahwa industri kratom Indonesia akan terus berkembang. Mendag Budi Santoso menyatakan bahwa langkah selanjutnya adalah mencari pasar yang lebih luas dan mengembangkan proses hilirisasi kratom. "Sekarang tinggal kita mencari pasar yang lebih bagus, syukur-syukur nanti bisa diolah lagi menjadi barang yang atau proses hilirisasi lebih bagus dari sekarang," ucapnya.
Ekspor kratom senilai Rp17,45 miliar ini menjadi bukti nyata potensi komoditas ini bagi perekonomian Indonesia. Dengan regulasi yang tepat dan dukungan pemerintah, diharapkan industri kratom dapat berkembang pesat dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan perekonomian nasional. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri kratom agar dapat bersaing di pasar global.
Langkah-langkah ke depan akan difokuskan pada peningkatan kualitas produk, perluasan pasar ekspor, dan pengembangan inovasi dalam pengolahan kratom. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah kratom dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh pemangku kepentingan.