Erick Thohir: Proyek Infrastruktur Terbuka untuk Swasta, Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan keterbukaan proyek infrastruktur untuk swasta, bukan monopoli BUMN, guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan menekan biaya logistik, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

Jakarta, 21 Januari 2024 - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyampaikan bahwa proyek infrastruktur di Indonesia selalu terbuka untuk partisipasi swasta. Ia menekankan bahwa BUMN tidak pernah memonopoli sektor ini.
Baik BUMN maupun swasta, kata Erick, sama-sama berperan aktif mendukung program pembangunan infrastruktur Presiden Prabowo Subianto. "Kebijakannya memang terbuka, ekonominya terbuka. Seperti di sektor perbankan, ada yang dimiliki swasta dan ada yang dimiliki Himbara. Kita mendorong Himbara dan BUMN lain untuk mendukung program Bapak Presiden," ujar Erick di Jakarta, Selasa.
Erick memberikan contoh proyek jalan tol yang melibatkan baik BUMN maupun swasta. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong kolaborasi dan persaingan sehat dalam pembangunan infrastruktur.
Salah satu tujuan utama pembangunan infrastruktur yang masif adalah menekan biaya logistik. Erick menjelaskan bahwa hal ini krusial untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. "Siapapun yang membangun infrastruktur, tujuan utamanya adalah mempermudah transportasi. Pertumbuhan ekonomi 8 persen membutuhkan transportasi dan logistik yang efisien," tambahnya.
Lebih lanjut, Erick menyatakan bahwa keterlibatan swasta akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Industri yang lebih beragam akan menciptakan pasar yang lebih besar dan dinamis.
Persaingan antara BUMN dan swasta, menurut Erick, justru menciptakan peluang yang lebih luas dan mendorong efisiensi. Hal ini pada akhirnya akan menguntungkan masyarakat. Ia mencontohkan sektor penerbangan, di mana partisipasi swasta dalam menambah armada pesawat akan berdampak positif bagi masyarakat.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah membantah isu penghentian proyek infrastruktur oleh pemerintah. Dalam Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (16/1), Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk memberikan peran lebih besar kepada swasta dalam pembangunan infrastruktur.
Presiden Prabowo menyatakan bahwa proyek-proyek infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara akan lebih banyak diserahkan kepada perusahaan swasta. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa swasta lebih efisien, inovatif, dan berpengalaman dalam membangun infrastruktur, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.