Evakuasi Darurat 130 Balita dan Lansia Terdampak Banjir Cililitan
Tim SAR Brimob Polda Metro Jaya berhasil mengevakuasi 130 korban banjir, termasuk balita dan lansia, di Cililitan, Jakarta Timur, yang terendam banjir hingga empat meter.

Banjir yang melanda Jakarta Timur mengakibatkan evakuasi darurat terhadap 130 warga di Gang Setiawan, Jalan Cililitan Kecil 1, Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati. Evakuasi yang dilakukan oleh Tim SAR Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya ini melibatkan balita dan lansia yang terjebak banjir setinggi tiga hingga empat meter sejak pukul 09.00 WIB, Selasa (4/3).
Ipda Siswanto, Komandan Tim SAR, menjelaskan bahwa evakuasi dilakukan menggunakan dua jenis perahu, yaitu perahu sakunar dan perahu karet. Proses evakuasi ini menghadapi tantangan karena banyaknya balita dan anak kecil yang perlu diselamatkan dari rumah-rumah yang terendam banjir. Kondisi ini menyulitkan proses evakuasi yang dilakukan oleh 10 anggota Brimob yang dibagi menjadi dua tim.
Sebanyak 83 warga dievakuasi menggunakan perahu sakunar, terdiri dari 22 balita, enam lansia, dan 55 warga lainnya. Sementara itu, 47 warga lainnya dievakuasi dengan perahu karet. Dari jumlah tersebut, terdapat 10 balita, lima lansia, dua orang sakit, dan 30 warga lainnya. Total 130 jiwa berhasil diselamatkan dari 13 RT yang terdampak banjir parah.
Evakuasi di Tengah Banjir Cililitan
Tim SAR Brimob menghadapi kesulitan dalam mengevakuasi warga, terutama balita dan lansia, karena ketinggian air yang mencapai tiga hingga empat meter. Anggota Brimob secara bergantian mengayuh perahu karet secara manual menyusuri rumah-rumah warga yang terendam banjir dan sulit dijangkau. "Tadi kami kesulitan karena banyak yang kami evakuasi itu dari balita dan anak-anak kecil," ujar Ipda Siswanto.
Proses evakuasi dilakukan dari rumah-rumah warga yang terendam banjir. Petugas harus melewati genangan air yang cukup tinggi untuk mencapai warga yang membutuhkan pertolongan. Kecepatan dan ketepatan evakuasi menjadi prioritas utama mengingat kondisi darurat yang dihadapi.
Kerja keras tim evakuasi menunjukkan dedikasi tinggi dalam menyelamatkan warga yang terdampak banjir. Mereka menunjukkan profesionalisme dan keberanian dalam menghadapi situasi yang menantang.
Dampak Banjir Jakarta Timur
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 122 RT dan dua ruas jalan di wilayah Jakarta tergenang banjir. Di Jakarta Timur, sebanyak 56 RT terdampak, dengan ketinggian air bervariasi. Beberapa kelurahan yang terdampak parah antara lain Bidara Cina (3 RT, 120-420 cm), Balekambang (3 RT, 190 cm), Cawang (7 RT, 370 cm), Cililitan (2 RT, 370 cm), dan Gedong (3 RT, 300-400 cm).
Data ini menunjukkan luasnya dampak banjir yang melanda Jakarta Timur. Kondisi ini menuntut kesiapsiagaan dan respon cepat dari pihak berwenang dalam menangani bencana alam ini dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan banjir. Upaya mitigasi dan antisipasi perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak buruk banjir di masa mendatang.
Evakuasi warga di Cililitan merupakan contoh nyata dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak dalam penanggulangan bencana. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih siap menghadapi bencana serupa di masa depan.