Fakta Alokasi Rp75 Miliar: Pemprov Sulsel Percepat Pembangunan JDU SPAM Mamminasata untuk Jutaan Warga
Pemprov Sulsel gelontorkan Rp75 miliar untuk JDU SPAM Mamminasata sepanjang 5 KM. Bagaimana proyek vital ini akan menjamin pasokan air bersih bagi jutaan penduduk di empat daerah?

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) telah mengalokasikan anggaran signifikan sebesar Rp75 miliar. Dana ini secara khusus ditujukan untuk pembangunan jaringan distribusi utama (JDU) sepanjang lima kilometer. Proyek ini merupakan bagian integral dari upaya mendukung Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata. Inisiatif ini diharapkan dapat memperlancar pasokan air bersih.
Inisiatif strategis ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pasokan air bersih bagi masyarakat di empat wilayah penting. Wilayah tersebut adalah Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar. Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menyatakan optimisme terhadap dampak positif proyek ini. Beliau menekankan pentingnya infrastruktur air bagi kesejahteraan warga.
Jufri Rahman menjelaskan bahwa infrastruktur baru ini akan memperlancar aliran air dari instalasi SPAM ke berbagai titik pelayanan. Pertemuan dengan Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Sulsel Kementerian PUPR, Baskoro Elmiawan, juga telah dilakukan. Diskusi tersebut membahas percepatan pemanfaatan SPAM Mamminasata serta dukungan infrastruktur pendukung yang dibangun Pemprov Sulsel.
Peran Penting JDU dalam Distribusi Air Bersih
Pembangunan JDU sepanjang lima kilometer ini adalah langkah krusial dalam menyempurnakan sistem penyediaan air bersih. Anggaran Rp75 miliar yang dialokasikan Pemprov Sulsel menunjukkan komitmen kuat terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Jaringan ini akan menjadi tulang punggung distribusi air dari sumber utama ke konsumen di wilayah Mamminasata.
SPAM Mamminasata memanfaatkan air baku yang bersumber dari Bendungan Bili-Bili, sebuah infrastruktur vital yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR. Ketersediaan air baku yang memadai menjadi fondasi utama keberlanjutan proyek ini. Dengan demikian, kualitas dan kuantitas air yang didistribusikan dapat terjaga secara optimal. Hal ini penting untuk kesehatan publik.
Proyek ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik semata, tetapi juga pada dampak sosial yang diharapkan. Jufri Rahman menegaskan bahwa manfaat dari SPAM Mamminasata harus segera dirasakan oleh warga. Oleh karena itu, percepatan pembangunan jaringan distribusi dan sambungan rumah menjadi prioritas utama pemerintah daerah.
Sinergi Pemerintah dan Progres Proyek SPAM
Saat ini, proyek SPAM Mamminasata telah memasuki tahap lanjutan yang signifikan, yaitu pembangunan jaringan distribusi dan sambungan rumah. Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Sulsel Kementerian PUPR, Baskoro Elmiawan, telah melaporkan progres terkini. Laporan tersebut mengindikasikan kemajuan yang positif dalam implementasi proyek.
Selain aspek teknis pembangunan, pertemuan antara Pemprov Sulsel dan Kementerian PUPR juga menyoroti pentingnya pembentukan kelembagaan pengelola. Kelembagaan ini krusial untuk menjamin operasional dan pemeliharaan SPAM Mamminasata secara berkelanjutan. Fasilitasi pembentukan kelembagaan ini menjadi fokus diskusi utama guna memastikan efisiensi.
Baskoro Elmiawan menambahkan bahwa tujuan utama dari pembentukan kelembagaan adalah agar SPAM Mamminasata dapat segera beroperasi penuh. Dengan demikian, pelayanan air bersih kepada masyarakat dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Sinergi antara pemerintah daerah dan pusat menjadi kunci keberhasilan proyek jangka panjang ini demi kesejahteraan warga.