Fakta Baru: Ratusan Karyawan PT Bumi Sarimas Lanjutkan Demo, Gaji Karyawan Belum Dibayar Selama Empat Bulan
Ratusan karyawan PT Bumi Sarimas Indonesia di Padang Pariaman kembali berunjuk rasa menuntut pembayaran gaji karyawan belum dibayar selama empat bulan. Apa penyebabnya?

Ratusan karyawan PT Bumi Sarimas Indonesia di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, kembali menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menuntut hak pembayaran gaji yang belum diterima selama empat bulan terakhir.
Aksi ini merupakan kelanjutan dari protes yang telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Para pekerja merasa janji pembayaran gaji tak kunjung terealisasi, padahal kebutuhan hidup terus berjalan.
Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Bumi Sarimas Indonesia, Nanda Putra, menyatakan bahwa permasalahan ini telah dilaporkan ke pemerintah daerah. Pihaknya juga berencana menghubungi Kementerian Ketenagakerjaan untuk mencari solusi.
Tuntutan Gaji yang Tak Kunjung Terbayar
Nanda Putra menjelaskan bahwa perusahaan pengolah kelapa ini telah berhenti beroperasi selama delapan bulan terakhir. Kondisi tersebut menyebabkan pembayaran gaji karyawan belum dibayar dan mulai terkendala sejak empat bulan lalu.
Meskipun perusahaan tidak berproduksi, para karyawan tetap diwajibkan untuk mengambil absen setiap hari. Usulan serikat pekerja untuk merumahkan karyawan guna mengurangi beban perusahaan tidak diterima oleh manajemen.
Karyawan merasa terus diberikan janji kosong mengenai pembayaran gaji serta kelanjutan produksi. Situasi ini memicu frustrasi di kalangan pekerja yang kini menghadapi kesulitan finansial.
Sebagian kecil karyawan terpaksa mencari pekerjaan sampingan demi menyambung hidup. Namun, banyak dari mereka tidak memiliki pemasukan lain, sehingga permasalahan keluarga mulai muncul akibat ketiadaan gaji.
Upaya Mediasi dan Akar Permasalahan Perusahaan
Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Padang Pariaman telah berupaya memediasi antara perusahaan dan karyawan. Kepala Dinas, Jon Kenedi, menyebutkan mediasi terakhir pada Senin (4/8) belum membuahkan hasil.
Sebelumnya, telah ada surat pernyataan mengenai jadwal pembayaran gaji, namun janji tersebut tidak ditepati. Hal inilah yang mendorong karyawan untuk kembali melakukan aksi unjuk rasa secara masif.
Jon Kenedi menjelaskan bahwa masalah perusahaan bermula pada awal tahun ini. Perusahaan menghentikan produksi karena kenaikan signifikan harga kelapa yang membuat biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual.
Meskipun harga kelapa saat ini sudah mulai stabil, PT Bumi Sarimas Indonesia diduga masih terkendala masalah keuangan. Kondisi ini menghambat perusahaan untuk kembali berproduksi dan melunasi kewajiban gaji karyawan. Pihak ANTARA telah mencoba menghubungi Manager HRD PT Bumi Sarimas Indonesia, namun hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan belum memberikan jawaban.