Fakta Evakuasi KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang Rampung: 54 Perjalanan Dibatalkan, Bagaimana Nasib Penumpang?
PT KAI telah merampungkan evakuasi KA Argo Bromo Anggrek anjlok di Subang. Insiden ini berdampak pada puluhan perjalanan kereta api dan menimbulkan pertanyaan tentang penyebabnya.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon berhasil menuntaskan proses evakuasi rangkaian KA Argo Bromo Anggrek yang mengalami anjlok. Insiden ini terjadi di emplasemen Stasiun Pegaden Baru, Subang, Jawa Barat, pada Jumat (1/8) dini hari.
Proses evakuasi lima kereta yang terdampak, meliputi satu kereta pembangkit, dua kompartemen, dan dua kereta eksekutif, rampung pada Sabtu (2/8) pukul 07.09 WIB. Seluruh rangkaian yang telah dievakuasi kemudian dibawa menuju Balai Yasa Manggarai untuk pemeriksaan dan perbaikan lebih lanjut.
Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, menjelaskan bahwa penanganan insiden anjlokan KA Argo Bromo Anggrek ini melibatkan tim teknis gabungan. Tim tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Balai Yasa Tegal, Yogyakarta, Manggarai, serta Dipo Kereta Bandung dan Lokomotif Cipinang, guna mempercepat proses penanganan.
Proses Evakuasi dan Perbaikan Jalur
Setelah seluruh rangkaian kereta berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian, fokus selanjutnya adalah perbaikan jalur rel yang rusak akibat anjlokan. PT KAI langsung melakukan perbaikan jalur dengan estimasi waktu sekitar 2,5 jam.
Jalur yang sebelumnya terdampak kini telah selesai diperbaiki dan dapat kembali dilalui oleh kereta api. Kereta pertama yang melintas di jalur tersebut setelah perbaikan adalah KA Argo Lawu relasi Gambir-Solo Balapan, yang melintas pada pukul 10.57 WIB.
Kecepatan dalam proses evakuasi dan perbaikan ini menunjukkan komitmen PT KAI untuk memulihkan operasional secepat mungkin. Koordinasi antara berbagai unit teknis menjadi kunci keberhasilan penanganan insiden ini.
Dampak Luas pada Perjalanan Kereta Api
Insiden anjlokan KA Argo Bromo Anggrek ini menimbulkan dampak signifikan terhadap jadwal perjalanan kereta api di lintas utara Jawa. Muhibbuddin menyebutkan bahwa sembilan perjalanan kereta api sempat tertahan dan 43 perjalanan lainnya harus memutar jalur untuk menghindari lokasi kejadian.
Beberapa kereta api yang terpaksa memutar rute antara lain KA Brantas, Brawijaya, Argo Sindoro, Ciremai, Bima, Harina, Majapahit, dan Gajayana. Jalur alternatif yang digunakan mencakup rute via Cikampek-Bandung-Kroya hingga Prupuk-Cirebon, untuk memastikan perjalanan tetap dapat dilanjutkan meskipun dengan penyesuaian.
Selain itu, sebanyak 54 perjalanan kereta api terpaksa dibatalkan akibat gangguan di lintas utara tersebut. Kebijakan pembatalan ini diambil demi menjamin keselamatan perjalanan dan memperlancar proses evakuasi serta perbaikan jalur. PT KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada para pelanggan.
Investigasi dan Permohonan Maaf PT KAI
Hingga saat ini, penyebab pasti anjlokan KA Argo Bromo Anggrek masih dalam proses investigasi. Tim teknis PT KAI bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengungkap faktor-faktor yang menyebabkan insiden ini. Hasil investigasi diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
PT KAI menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh instansi serta masyarakat sekitar yang terlibat dalam mendukung proses evakuasi. Dukungan dari berbagai pihak sangat membantu kelancaran penanganan pasca-insiden.
Bagi pelanggan yang perjalanannya terdampak, PT KAI mengimbau untuk segera mendatangi loket pembatalan di stasiun keberangkatan. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi proses pembatalan atau penjadwalan ulang tiket, guna meminimalisir kerugian dan ketidaknyamanan yang dialami penumpang.