Fakta Menarik: GOW Badung Pantau WBP dan Anak di Lapas Perempuan Kerobokan, Bawa Harapan Baru
Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Badung melakukan pemantauan terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan anak-anak di Lapas Perempuan Kerobokan. Apa tujuan mulia di balik aksi ini?

Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Badung, Bali, menunjukkan komitmennya dalam mendukung perubahan positif di masyarakat. Mereka baru-baru ini memusatkan perhatian pada perkembangan warga binaan pemasyarakatan (WBP) serta anak-anak yang turut tinggal di lingkungan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan.
Aksi sosial ini merupakan bagian dari kegiatan perdana GOW Badung untuk periode 2025-2030, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional. Ketua GOW Badung, Yunita Alit Sucipta, menyatakan bahwa inisiatif ini diharapkan menjadi titik awal bagi perubahan yang lebih baik bagi para penghuni lapas.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat lalu di Badung ini bukan hanya sekadar kunjungan, melainkan juga simbol gotong royong dan empati. GOW Badung meyakini bahwa setiap individu, termasuk WBP, memiliki potensi untuk berkembang dan berkontribusi positif jika diberikan kesempatan yang layak.
Kepedulian GOW Badung terhadap WBP dan Anak di Lapas Kerobokan
GOW Kabupaten Badung secara aktif memantau kondisi dan perkembangan WBP serta anak-anak di Lapas Perempuan Kerobokan. Ketua GOW Badung, Yunita Alit Sucipta, menekankan pentingnya gotong royong dan empati dalam membangun masyarakat yang peduli tanpa memandang latar belakang seseorang. Ia menyatakan, “Kami ingin kegiatan ini menjadi awal dari perubahan yang lebih baik. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa bangkit dan menjadi bagian positif dari bangsa ini.”
Keyakinan GOW Badung terhadap potensi setiap individu, termasuk warga binaan, menjadi dasar dari aksi ini. Mereka percaya bahwa dengan kesempatan yang tepat, WBP dapat tumbuh dan memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan perspektif yang seimbang, di mana rehabilitasi dan dukungan moral dianggap krusial.
Pemilihan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan sebagai lokasi aksi sosial ini tidak lepas dari informasi yang diterima GOW Badung mengenai keberadaan anak-anak yang tumbuh di sana. Yunita Alit Sucipta menambahkan, “Kami ingin hadir memberi semangat dan dukungan moril, sekaligus simbol bahwa mereka tidak sendiri.” Ini mencerminkan upaya GOW Badung untuk memberikan perhatian khusus pada kelompok rentan di dalam lapas.
Bantuan Konkret dan Simbol Harapan dari GOW Badung
Sebagai bentuk kepedulian nyata, GOW Badung juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada warga binaan dan anak-anak di Lapas Perempuan Kerobokan. Bantuan yang diberikan meliputi satu unit mesin jahit, susu untuk ibu hamil dan balita, serta popok untuk bayi dan balita. Penyerahan bantuan ini menunjukkan komitmen GOW Badung dalam mendukung kebutuhan dasar dan pengembangan keterampilan.
Yunita Alit Sucipta menjelaskan bahwa bantuan yang diserahkan memiliki makna lebih dari sekadar nilai materi. Menurutnya, bantuan tersebut juga merupakan “simbol kasih dan harapan” bagi para penerima. Ini menekankan aspek emosional dan psikologis dari dukungan yang diberikan, bukan hanya bantuan fisik semata.
Inisiatif ini merupakan langkah awal yang signifikan bagi GOW Badung periode 2025-2030. Dengan memfokuskan perhatian pada Lapas Perempuan Kerobokan, GOW Badung berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Upaya ini juga sejalan dengan semangat Hari Anak Nasional, yang mendorong perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak, termasuk mereka yang berada di lingkungan lapas.