Fakta Menarik: KDMP Proyeksikan Serap 1,4 Juta Lapangan Kerja Baru, Bagaimana Caranya?
Kementerian Koordinator Bidang Pangan membeberkan rencana ambisius pembentukan 80.000 unit KDMP yang diproyeksikan menyerap hingga 1,4 juta lapangan kerja baru. Simak detailnya!

Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) mengumumkan rencana besar dalam upaya menciptakan lapangan kerja. Melalui pembentukan 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di seluruh Indonesia, potensi penyerapan tenaga kerja baru sangat signifikan. Inisiatif ini diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi di tingkat desa dan kelurahan.
Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan Kemenko Pangan, Tatang Yuliono, menjelaskan detail proyeksi tersebut. Ia menyebutkan bahwa program KDMP akan membuka lebih dari 1,4 juta lapangan kerja baru. Kesempatan ini akan menyasar khususnya pemuda dan masyarakat yang berada di wilayah pedesaan.
Proyeksi penyerapan tenaga kerja ini mencakup berbagai posisi penting dalam struktur koperasi. Mulai dari pengelola, pengurus, pengawas, hingga tenaga unit usaha seperti toko dan apotek. Mekanisme perekrutan akan diselaraskan dengan potensi lokal masing-masing daerah, memastikan relevansi dan efektivitas program.
Potensi Penyerapan Tenaga Kerja KDMP
Proyeksi KDMP dalam menyerap tenaga kerja baru sangatlah ambisius dan terperinci. Tatang Yuliono merinci bahwa 240 ribu posisi akan dialokasikan untuk pengelola koperasi di seluruh unit KDMP. Angka ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberdayakan sumber daya manusia lokal.
Selain itu, sebanyak 400 ribu pengurus koperasi juga akan direkrut untuk memastikan operasional berjalan lancar. Posisi pengawas koperasi tidak kalah penting dengan alokasi 240 ribu orang. Seluruhnya diarahkan untuk menciptakan struktur organisasi yang kuat dan akuntabel.
Sektor unit usaha menjadi penyumbang terbesar dengan proyeksi 560 ribu tenaga kerja. Ini mencakup berbagai bidang seperti toko, apotek, cold storage, dan logistik yang terintegrasi. Total penyerapan tenaga kerja dari program KDMP ini mencapai lebih dari 1,4 juta individu.
Fokus utama penyerapan tenaga kerja ini adalah pemuda dan masyarakat desa. Mekanisme perekrutan akan diserahkan kepada pemangku kepentingan di tingkat daerah. Hal ini bertujuan agar proses seleksi selaras dengan kebutuhan dan potensi unik di setiap wilayah.
Transformasi Digital dan Ekosistem Kolaboratif KDMP
KDMP tidak hanya berfokus pada penciptaan lapangan kerja, tetapi juga pada transformasi digital. Program ini dirancang untuk menjadi platform berbasis e-commerce yang modern. Langkah ini merupakan respons terhadap perubahan perilaku konsumen dan tren perdagangan digital global yang terus berkembang.
Melalui platform digital ini, produk dalam negeri akan memiliki ruang lebih luas untuk dikenalkan. KDMP bertujuan menjadi jembatan bagi produk lokal desa untuk menembus pasar yang lebih besar, bahkan hingga pasar ekspor. Ini akan memperkuat distribusi bahan pokok secara merata dan terjangkau.
Setiap unit KDMP ditargetkan mampu mengelola transaksi harian yang signifikan. Nilai transaksi harian diproyeksikan mencapai Rp5 juta hingga Rp9 juta. Sektor beras, LPG, dan pupuk diharapkan mendominasi volume transaksi ini, menunjukkan peran strategis KDMP dalam kebutuhan pokok masyarakat.
Pemerintah juga mengakselerasi penguatan ekonomi desa melalui ekosistem kolaboratif. Keterlibatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Bulog, Telkom, dan Himbara menjadi kunci. Kolaborasi ini akan menghubungkan produksi lokal dengan akses pasar, logistik, pembiayaan, hingga layanan publik seperti klinik dan apotek desa.
Tatang Yuliono menegaskan bahwa ini adalah transformasi koperasi menjadi lembaga ekonomi produktif berbasis komunitas. Dengan model ini, margin keuntungan yang selama ini dinikmati oleh tengkulak atau distributor besar dapat kembali kepada rakyat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung.