Fakta Menarik: Pemkot Cirebon Gencarkan Gerakan Pangan Murah Cirebon untuk Jaga Keterjangkauan Pangan
Pemerintah Kota Cirebon kembali menggalakkan Gerakan Pangan Murah Cirebon, menyalurkan beras SPHP dan komoditas lain untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

Pemerintah Kota Cirebon secara aktif kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap fluktuasi harga bahan pokok yang berpotensi membebani masyarakat, khususnya di tengah kondisi ekonomi saat ini.
Kegiatan GPM ini bertujuan utama untuk menjaga keterjangkauan pangan bagi warga di tengah kenaikan harga. Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi fokus utama dalam program ini, memastikan ketersediaan komoditas penting.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon, Elmi Masruroh, menyatakan GPM adalah instrumen intervensi pasar yang efektif. Program ini juga menyalurkan 10 ton beras SPHP yang sebelumnya sempat tertunda penyalurannya, kini kembali tersedia untuk publik.
Intervensi Pasar Melalui Penyaluran Beras SPHP
Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi strategi utama Pemerintah Kota Cirebon dalam menstabilkan harga pangan. Program ini dinilai sangat efektif sebagai sarana intervensi pasar, terutama dengan kembali dibukanya penyaluran beras SPHP oleh pemerintah pusat.
Sebelumnya, penyaluran beras SPHP sempat dihentikan sementara sesuai arahan dari pemerintah pusat. Namun, sejak Juli 2025, Bulog kembali diizinkan menyalurkan beras ini melalui berbagai kanal, termasuk pasar tradisional dan kegiatan GPM yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
Kepala DKP3 Kota Cirebon, Elmi Masruroh, menjelaskan bahwa langkah ini sangat krusial mengingat harga beras medium di pasaran telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Berdasarkan pantauan DKP3, harga beras medium di beberapa titik pasar di Kota Cirebon sudah mencapai Rp13.000 per kilogram, melebihi HET sebesar Rp12.500.
Dengan adanya beras SPHP yang dijual di bawah HET, daya beli masyarakat diharapkan tetap terjaga. Ini juga diharapkan dapat turut menekan harga pasar secara keseluruhan, menciptakan stabilitas harga yang lebih baik dan mengurangi beban pengeluaran rumah tangga.
Beragam Komoditas dan Antusiasme Masyarakat
Selain beras SPHP, Gerakan Pangan Murah yang digelar di Kelurahan Kalijaga juga menyediakan 11 komoditas penting lainnya. Komoditas tersebut meliputi minyak goreng, telur, cabai, bawang, daging ayam, hingga daging sapi, memberikan pilihan lengkap bagi masyarakat.
Harga komoditas yang ditawarkan dalam GPM jauh lebih murah dibandingkan harga di pasar umum. Sebagai contoh, telur ayam dijual seharga Rp25.000 per kilogram, dan daging ayam Rp27.000, sementara di pasar umum bisa mencapai Rp30.000 per kilogram, menunjukkan keuntungan signifikan bagi pembeli.
Antusiasme masyarakat terhadap pelaksanaan GPM sangat tinggi, terutama untuk ketersediaan beras SPHP yang sempat ditunda penyalurannya. Banyak warga maupun pedagang yang menanyakan kapan beras SPHP akan tersedia kembali, dan respons mereka sangat positif setelah penyaluran dilanjutkan.
Pemerintah Kota Cirebon berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan bagi warganya. Rencananya, GPM akan kembali digelar setidaknya satu kali pada Agustus 2025, sebagai upaya berkelanjutan dalam menstabilkan pasokan dan harga di pasar lokal.