Fakta Menarik: Sudah 10 Kali Pertemuan Bilateral, Kerja Sama RI-Australia Penanggulangan Terorisme Semakin Erat
Indonesia dan Australia memperkuat Kerja Sama RI-Australia Penanggulangan Terorisme dalam pertemuan bilateral ke-10, menandai komitmen serius melawan ekstremisme demi stabilitas regional.

Indonesia dan Australia kembali memperkuat komitmennya dalam memerangi terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan. Hal ini terwujud melalui pelaksanaan Pertemuan ke-10 Konsultasi Bilateral Penanggulangan Terorisme dan Ekstremisme Berbasis Kekerasan. Pertemuan penting tersebut diselenggarakan di Jakarta pada Kamis, 24 Juli.
Inisiatif ini merupakan tindak lanjut konkret dari Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia. Dokumen tersebut dikenal sebagai Plan of Action for the Indonesia-Australia Comprehensive Strategic Partnership (2025–2029). Kerja sama ini menjadi bagian penting dari implementasi hasil pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono, menjelaskan bahwa pertemuan ini sangat vital. Kedua negara menekankan kembali pentingnya melanjutkan dan meningkatkan kerja sama di bidang penanggulangan terorisme. Tujuannya adalah menciptakan kawasan yang lebih aman dan stabil bagi seluruh masyarakat.
Pilar Strategis dan Implementasi Kerja Sama
Kerja sama bilateral penanggulangan terorisme antara Indonesia dan Australia mencakup berbagai inisiatif. Ini meliputi pertukaran informasi antara lembaga penegak hukum kedua negara. Selain itu, pengembangan riset dan penyelenggaraan seminar serta lokakarya menjadi fokus utama.
Program peningkatan kapasitas juga menjadi pilar penting dalam kemitraan ini. Salah satu wadah utamanya adalah Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC). Kolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil (OMS) turut diperkuat.
BNPT RI menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin melalui mekanisme Kemitraan Australia-Indonesia untuk Keadilan (Australia-Indonesia Partnership for Justice/AIPJ). BNPT mendukung kelanjutan program AIPJ Tahap 3. Program ini akan difokuskan pada isu terorisme dan kejahatan transnasional.
Kepala BNPT RI juga mengapresiasi dukungan dari Kementerian Dalam Negeri Australia, khususnya Home Affairs. Dukungan tersebut sangat berarti dalam penguatan kapasitas Pusat Data dan Analisis Strategis BNPT (Pusdalsis). Ini termasuk pembentukan National Threat Assessment dan pelatihan bagi analis BNPT.
Komitmen Berkelanjutan dari Kedua Negara
Duta Besar Australia untuk Isu Penanggulangan Terorisme, Gemma Huggins, menegaskan komitmen negaranya. Australia berkomitmen terhadap kerja sama dan kemitraan yang kuat dengan Indonesia. Kemitraan ini berfokus pada bidang penanggulangan terorisme.
Huggins menyatakan bahwa kedua negara terus membangun kerja sama yang sudah kuat. Kemitraan strategis komprehensif Australia-Indonesia sangat penting. Kemitraan penanggulangan terorisme Australia-Indonesia merupakan aspek utama kerja sama keamanan strategis.
Melalui konsultasi bilateral ini, Huggins berharap berbagai bentuk penguatan kerja sama dapat dibahas secara mendalam. Tujuannya agar mampu menjawab tantangan penanggulangan terorisme yang terus berkembang. Australia juga berharap dapat berbagi penilaian dan membahas penguatan kerja sama.
Konsultasi bilateral yang telah digelar menjadi bukti nyata komitmen kedua negara. Mereka bertekad membangun kawasan yang lebih aman dan stabil. Hal ini dicapai melalui kerja sama yang strategis dan berkelanjutan.