Fakta Mengejutkan: 152 Kejadian Karhutla Sumsel Tercatat hingga Agustus, Ogan Ilir Zona Merah
BPBD Sumsel mencatat 152 kejadian karhutla hingga awal Agustus 2025. Ogan Ilir menjadi zona merah, memicu pertanyaan tentang upaya penanganan dan dampaknya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan melaporkan peningkatan signifikan dalam kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya. Sebanyak 152 kasus telah tercatat hingga 5 Agustus 2025. Data ini menunjukkan tantangan serius yang dihadapi dalam penanganan bencana tahun ini.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, mengonfirmasi angka tersebut. Meskipun jumlah kejadian tinggi, semua titik api berhasil diatasi dan dipadamkan. Upaya penanggulangan terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan di lapangan.
Ogan Ilir menjadi perhatian utama karena mencatat 64 kejadian, menjadikannya zona merah karhutla. Sementara itu, Muara Enim, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir (OKI) masuk kategori zona oranye. Kondisi ini menuntut kewaspadaan lebih tinggi dari berbagai pihak terkait.
Peta Sebaran Karhutla di Sumatera Selatan
Sebaran kejadian karhutla di Sumatera Selatan menunjukkan pola yang bervariasi antar daerah. Ogan Ilir menjadi wilayah dengan insiden tertinggi, mencapai 64 kasus. Hal ini menempatkannya sebagai zona merah yang memerlukan perhatian ekstra dari pemerintah dan masyarakat.
Selain Ogan Ilir, beberapa kabupaten lain juga menghadapi ancaman serius karhutla. Muara Enim, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir (OKI) masing-masing mencatat lebih dari 16 kejadian. Ketiga daerah ini dikategorikan sebagai zona oranye karena intensitas kejadiannya.
Sembilan daerah lain masuk dalam kategori zona kuning dengan jumlah kejadian yang lebih rendah. Banyuasin mencatat 12 kejadian, disusul Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dengan tujuh kejadian. Musi Rawas memiliki empat kasus, sementara Prabumulih dua kejadian.
Palembang, Lahat, Empat Lawang, Lubuklinggau, dan Musi Rawas Utara (Mura) masing-masing hanya mencatat satu kejadian. Meskipun demikian, kewaspadaan tetap diperlukan di seluruh wilayah. BPBD terus memantau perkembangan situasi di lapangan secara berkala.
Luasan Lahan Terdampak dan Upaya Penanganan Karhutla
Data mengenai luasan lahan yang terdampak karhutla masih dalam proses finalisasi. BPBD Sumsel menunggu konfirmasi resmi dari Kementerian Kehutanan terkait angka pasti. Namun, perkiraan awal menunjukkan luasan lebih dari 43,08 hektare telah terbakar.
Peningkatan karhutla terjadi seiring dengan datangnya musim kemarau di Sumatera Selatan. Meskipun demikian, BPBD menegaskan bahwa situasi masih dapat dikendalikan. Tim satgas darat dan udara bekerja keras memadamkan api di berbagai lokasi yang terdampak.
Keberadaan hujan di beberapa kabupaten turut membantu dalam upaya penanganan karhutla. Kondisi ini memberikan sedikit kelegaan bagi tim di lapangan yang terus berjuang. Pemerintah daerah berharap tidak ada kejadian besar yang sulit diatasi di masa mendatang.
BPBD Sumsel terus berupaya menjaga agar provinsi ini tetap aman dari ancaman karhutla. Koordinasi antar instansi dan kesiapsiagaan tim menjadi kunci utama dalam mitigasi bencana. Masyarakat juga diimbau untuk berperan aktif dalam pencegahan kebakaran demi kelestarian lingkungan.