Fakta Mengejutkan: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,12 Persen Tertinggi di G20 dan ASEAN
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia mencapai 5,12 persen, menjadikannya yang tertinggi di G20 dan ASEAN. Simak strategi pemerintah menjaga momentum positif ini!

Presiden Prabowo Subianto menyoroti capaian penting pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12 persen. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan tertinggi di antara anggota G20 dan ASEAN. Informasi ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah Rapat Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Rabu.
Kinerja ekonomi yang impresif ini tidak hanya tercermin dari angka pertumbuhan, tetapi juga dari peningkatan signifikan dalam penyerapan tenaga kerja. Hingga Februari 2025, 97,73 persen angkatan kerja, setara dengan 3,59 juta orang, telah berhasil terserap ke pasar kerja. Ini menunjukkan dampak positif pertumbuhan terhadap kesejahteraan masyarakat.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya penguatan daya saing nasional sebagai fondasi keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berbagai langkah strategis telah dan akan terus diimplementasikan pemerintah. Tujuannya adalah memastikan stabilitas dan akselerasi ekonomi di tengah dinamika global.
Fokus Peningkatan Daya Saing dan Lapangan Kerja
Pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing melalui percepatan implementasi sistem Online Single Submission (OSS). Sistem ini dirancang untuk mempermudah perizinan usaha, sehingga menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Regulasi pendukung juga telah diterbitkan untuk memastikan kemudahan berusaha.
Menteri Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya sosialisasi sistem OSS kepada seluruh pemangku kepentingan terkait. Hal ini bertujuan agar implementasi dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi pelaku usaha. Kemudahan berbisnis diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Penyerapan tenaga kerja yang mencapai 97,73 persen merupakan indikator keberhasilan kebijakan ekonomi. Angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dicapai bersifat inklusif. Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga momentum ini melalui berbagai program padat karya guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dorong Konsumsi dan Investasi Melalui Program Strategis
Memasuki semester kedua tahun 2025, pemerintah menargetkan peningkatan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. Berbagai program strategis telah digulirkan untuk mencapai tujuan ini. Salah satunya adalah mendorong investasi dan ekspor melalui pengembangan kawasan industri.
Percepatan penyaluran kredit juga menjadi fokus utama pemerintah. Untuk sektor perumahan, diluncurkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan bergulir hingga Rp20 miliar. Skema ini khusus ditujukan bagi kontraktor UMKM, memungkinkan pembiayaan pembangunan sekitar 40 unit rumah sederhana.
Selain KUR, pemerintah juga melanjutkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100 persen untuk pembelian rumah hingga Rp2 miliar. Insentif ini berlaku hingga akhir tahun, diharapkan dapat mendorong sektor properti. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya stimulus ekonomi yang lebih luas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Proyeksi Fiskal dan Persiapan Akhir Tahun
Realisasi investasi pada semester pertama menunjukkan tren positif. Hal ini memberikan optimisme terhadap pencapaian target investasi tahun ini sebesar Rp1.900 triliun. Capaian ini menjadi indikator kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Dalam rangka menyambut periode Natal dan Tahun Baru, pemerintah juga menyiapkan program dukungan. Sektor padat karya akan didorong untuk mempercepat produksi menjelang akhir tahun. Tujuannya adalah menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan barang.
Presiden Prabowo dijadwalkan akan menyampaikan pedoman kebijakan fiskal dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Pidato kenegaraan ini akan disampaikan pada tanggal 15 Agustus. Ini merupakan momen penting untuk mengetahui arah kebijakan ekonomi pemerintah ke depan.