Fakta Mengejutkan: PHE Pimpin Kemandirian Energi Nasional, Dukung Asta Cita dengan Produksi Migas dan Inovasi Hijau
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berkomitmen penuh terhadap Kemandirian Energi Nasional, mengoptimalkan produksi migas dan mengembangkan inisiatif ekonomi hijau sejalan Asta Cita.

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream PT Pertamina (Persero), terus mengukuhkan posisinya sebagai garda terdepan dalam mendorong kemandirian energi nasional. Upaya ini diwujudkan melalui swasembada energi dan pengembangan ekonomi hijau bagi masyarakat Indonesia. Inisiatif strategis ini secara langsung selaras dengan program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia.
Sebagai kontributor vital dalam swasembada energi nasional, PHE saat ini mengelola sekitar 24 persen dari total blok migas di dalam negeri. Kontribusi signifikan ini tercermin dari peran PHE yang menyumbang 69 persen terhadap produksi minyak nasional dan 37 persen dari total produksi gas nasional. Angka-angka ini menegaskan pentingnya peran PHE dalam menjaga pasokan energi domestik.
Dengan mengusung semangat 'accelerate-to-elevate', PHE secara konsisten berupaya mencari strategi inovatif untuk meningkatkan produksi migas nasional. Tujuan utamanya adalah mewujudkan visi swasembada energi yang telah ditetapkan dalam program Asta Cita. Langkah ini merupakan bagian integral dari komitmen PHE untuk memperkuat ketahanan energi bangsa.
Kontribusi PHE dalam Swasembada Energi
Dalam menjalankan operasional bisnisnya, PHE secara berkelanjutan memaksimalkan 'legacy business' melalui peningkatan produksi hulu. Hal ini dicapai dengan menjaga 'baseline' produksi yang stabil serta melakukan investasi yang berkelanjutan untuk peningkatan kapasitas produksi. Pendekatan ini memastikan pasokan energi tetap terjaga di tengah dinamika kebutuhan nasional.
Hingga semester I 2025, PHE telah mencatatkan capaian produksi minyak sebesar 557 ribu barel per hari (MBOPD). Selain itu, produksi gas juga mencapai angka impresif, yakni 2,8 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD). Angka-angka ini menunjukkan efisiensi dan efektivitas operasional PHE dalam memenuhi target produksi yang ditetapkan.
PHE juga mencatat penyelesaian pengeboran sebanyak 404 sumur pengembangan, yang merupakan indikator agresivitas dalam eksplorasi. Selain itu, terdapat 628 kegiatan 'workover' dan 18.714 kegiatan 'well services' yang telah berhasil dilaksanakan. Seluruh upaya ini berkontribusi besar terhadap peningkatan dan pemeliharaan produksi migas.
Inovasi dan Capaian Eksplorasi Migas PHE
Dalam kegiatan pencarian sumber daya energi baru untuk menjaga ketahanan energi nasional, PHE menunjukkan agresivitas signifikan dalam menjalankan kegiatan eksplorasi. Hingga semester I 2025, PHE telah mencatatkan survei seismik 3D sepanjang 539 km2. Ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengidentifikasi potensi cadangan migas baru.
Selain survei seismik, PHE juga berhasil menyelesaikan pengeboran 8 sumur eksplorasi. Kegiatan pengeboran ini merupakan langkah krusial dalam memvalidasi potensi cadangan yang telah teridentifikasi. Keberhasilan ini menjadi fondasi penting bagi peningkatan cadangan migas di masa mendatang.
Dari kegiatan pengeboran eksplorasi yang dilakukan hingga semester I 2025, PHE berhasil mendapatkan tambahan sumber daya 2C (contingent resources) sebesar 804 juta barel setara minyak (MMBOE). Selain itu, PHE juga mencatatkan penambahan cadangan migas terbukti (P1) sebesar 63 juta barel setara minyak (MMBOE). Penambahan cadangan ini memperkuat posisi Indonesia dalam peta energi global.
PHE dan Komitmen Ekonomi Hijau Asta Cita
Dalam mendukung program ekonomi hijau yang menjadi bagian integral dari Asta Cita, PHE secara aktif mengembangkan bisnis rendah karbon. Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan teknologi 'carbon capture storage' (CCS) dan 'carbon capture utilization storage' (CCUS). Inisiatif ini menunjukkan komitmen PHE terhadap keberlanjutan lingkungan.
PHE saat ini memiliki 11 portofolio studi CCS/CCUS yang sedang berjalan, dengan potensi kapasitas penyerapan hingga 7,3 gigaton CO2. Proyek-proyek ini merupakan langkah nyata dalam mengurangi emisi karbon dari aktivitas industri. Implementasi teknologi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan.
Melalui lebih dari 781 program 'corporate social responsibility' (CSR) yang dijalankan di lingkup subholding upstream, PHE juga berkontribusi pada pengurangan emisi. Hingga Juni 2025, program-program CSR ini telah berhasil mereduksi emisi sebesar 796.485 ton CO2eq. Ini menunjukkan pendekatan holistik PHE dalam mencapai kemandirian energi dan keberlanjutan.