Fakta Unik: 368 Pendidik TK di Jakbar Dibekali Penanganan Gangguan Tidur Anak, Pentingnya Tidur Cukup untuk Tumbuh Kembang
Pemerintah Kota Jakarta Barat membekali ratusan pendidik TK dan PAUD tentang pentingnya penanganan gangguan tidur anak, mengingat dampak krusialnya bagi tumbuh kembang.

Pemerintah Kota Jakarta Barat baru-baru ini menyelenggarakan program pembekalan khusus bagi ratusan tenaga pendidik dan wali murid Taman Kanak-kanak (TK) serta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sebanyak 368 peserta mendapatkan materi mengenai pengasuhan positif anak usia dini, dengan fokus utama pada pentingnya waktu tidur yang cukup dan berkualitas.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan maraknya kasus gangguan tidur pada anak-anak di wilayah Jakarta Barat. Bunda PAUD Jakarta Barat, Lisniawati Uus Kuswanto, menyoroti bahwa kurangnya kesadaran orang tua terhadap rutinitas tidur teratur menjadi pemicu utama masalah ini. Pembekalan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pendidik serta orang tua dalam menciptakan lingkungan tidur yang ideal bagi anak.
Program ini merupakan inisiatif tahunan yang bertujuan untuk membekali pendidik dan orang tua dengan pengetahuan mendalam tentang tahapan perkembangan anak. Selain tidur yang cukup, materi juga mencakup gizi seimbang dan pengelolaan emosi di rumah. Pelatihan ini menjadi krusial mengingat masa usia dini adalah periode emas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pentingnya Rutinitas Tidur Teratur untuk Anak Usia Dini
Anak usia dini berada dalam fase pertumbuhan yang sangat krusial, di mana setiap aspek perkembangan perlu diperhatikan secara cermat. Lisniawati Uus Kuswanto menegaskan bahwa banyak anak mengalami gangguan tidur, seperti kesulitan memulai tidur atau sering terbangun di malam hari, karena tidak memiliki pola tidur yang jelas. Kondisi ini bukan sekadar masalah sepele, melainkan bagian integral dari isu kesehatan tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
Rutinitas tidur anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan rumah dan kebiasaan orang tua. Aktivitas orang tua di malam hari, misalnya, dapat secara signifikan memengaruhi kualitas istirahat anak. Jika orang tua terbiasa tidur larut malam karena berbagai aktivitas atau hiburan, anak cenderung meniru ritme tersebut.
Kurangnya manajemen waktu istirahat yang baik dari orang tua dapat berdampak langsung pada anak, menyebabkan mereka juga mengalami gangguan tidur. Oleh karena itu, pembentukan kebiasaan tidur yang sehat harus dimulai dari rumah, dengan peran aktif orang tua sebagai teladan dan fasilitator.
Peran Orang Tua dan Pendekatan Digital dalam Pola Asuh
Di era modern ini, pola asuh anak tidak lagi hanya berfokus pada aspek fisik semata, melainkan juga melibatkan pendekatan digital yang bijak. Anak-anak saat ini terpapar dunia digital sejak usia sangat dini, bahkan sejak bayi. Hal ini menimbulkan tantangan besar bagi orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka.
Lisniawati memperkenalkan inisiatif bernama Paremi (Pola Asuh Remaja dan Anak Digital) sebagai upaya membekali orang tua dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Program ini dirancang untuk membantu orang tua dalam mendampingi anak di tengah perkembangan teknologi yang pesat. Tujuannya adalah memastikan anak tetap memiliki kebiasaan sehat, termasuk dalam penggunaan gadget.
Mengatur waktu penggunaan gadget pada anak menjadi salah satu poin penting dalam pola asuh masa kini. Pembentukan kebiasaan sehat dari rumah, termasuk batasan waktu layar, sangat esensif untuk mencegah dampak negatif terhadap kualitas tidur dan perkembangan anak. Orang tua perlu proaktif dalam menciptakan keseimbangan antara aktivitas fisik, istirahat, dan interaksi digital.