Fakta Unik: 53% Anak Muda Tertarik Asuransi, IFG Progress Ungkap Potensi Pasar Asuransi Anak Muda
Survei IFG Progress dan LPEM UI menunjukkan potensi besar pasar asuransi di kalangan anak muda. Lebih dari separuh responden tertarik membeli produk asuransi.

Jakarta – Lembaga think tank Indonesia Financial Group (IFG), IFG Progress, bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) baru-baru ini mengumumkan temuan signifikan terkait potensi pasar asuransi di Indonesia. Hasil survei mereka menunjukkan adanya peluang besar untuk penetrasi produk asuransi, khususnya di kalangan generasi muda yang berusia di bawah 30 tahun.
Survei tersebut mengungkapkan bahwa 53 persen dari total responden menyatakan ketertarikan mereka untuk mengakuisisi produk asuransi di masa mendatang. Angka ini mengindikasikan adanya kesadaran dan minat yang cukup tinggi dari masyarakat terhadap pentingnya proteksi finansial melalui asuransi.
Rosi Melati, seorang Research Associate dari IFG Progress, menjelaskan bahwa profil responden di bawah usia 30 tahun menunjukkan kecenderungan yang lebih cepat dalam keinginan untuk membeli produk asuransi. Fenomena ini menjadi sorotan utama mengingat kelompok usia ini kerap dianggap kurang peduli terhadap perencanaan keuangan jangka panjang.
Minat Tinggi Generasi Muda Terhadap Asuransi
Data survei secara spesifik menyoroti bahwa kelompok responden di bawah 30 tahun memiliki keinginan yang kuat untuk segera memiliki produk asuransi. Rosi Melati menjelaskan bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh kebutuhan dan pengeluaran yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih tua, sehingga mereka memiliki fleksibilitas finansial untuk mempertimbangkan asuransi.
Dalam kategori rencana pembelian "sesegera mungkin" atau di bawah satu tahun, kelompok usia di bawah 30 tahun mendominasi dengan persentase 44,6 persen. Angka ini secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok usia 30-45 tahun yang sebesar 33,8 persen, dan kelompok usia di atas 45 tahun yang hanya 21,6 persen.
Kecenderungan ini menunjukkan bahwa edukasi dan penawaran produk asuransi yang tepat sasaran kepada generasi muda dapat membuka potensi pasar yang sangat besar. Perusahaan asuransi dapat mengembangkan strategi yang lebih adaptif untuk menjangkau segmen pasar ini.
Perbedaan Prioritas Pembelian Asuransi Antar Kelompok Usia
Meskipun anak muda menunjukkan minat cepat, survei juga mengungkap perbedaan prioritas waktu pembelian asuransi antar kelompok usia. Untuk rencana pembelian dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan, kelompok di bawah 30 tahun masih cukup dominan dengan 40,6 persen, diikuti oleh kelompok 30-45 tahun (45 persen) dan di atas 45 tahun (14,4 persen).
Namun, pola berbeda terlihat pada rencana pembelian asuransi dalam jangka waktu yang lebih panjang. Kelompok responden yang berencana membeli produk asuransi dalam 3-5 tahun mendatang, serta lebih dari 5 tahun mendatang, didominasi oleh kelompok usia 30-45 tahun, masing-masing sebesar 51,9 persen dan 52,3 persen.
Rosi Melati menduga bahwa kelompok usia 30-45 tahun cenderung mempertimbangkan pembelian asuransi dalam jangka waktu lebih lama karena pada periode tersebut mereka mungkin baru memulai keluarga atau memiliki anak. Kondisi ini seringkali diiringi dengan peningkatan kebutuhan dan pengeluaran rumah tangga yang mendesak, sehingga asuransi menjadi prioritas sekunder.
Temuan ini memberikan gambaran komprehensif bagi industri asuransi untuk merancang produk dan strategi pemasaran yang sesuai dengan profil dan kebutuhan masing-masing segmen usia. Pemahaman mendalam terhadap perilaku konsumen menjadi kunci untuk mengoptimalkan penetrasi pasar asuransi di Indonesia.