IFG Tingkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda Lewat Program Campus Visit
Indonesia Financial Group (IFG) melalui IFG Progress menjalankan program Campus Visit untuk meningkatkan literasi keuangan generasi muda Indonesia, terutama dalam hal pemahaman dan pengelolaan keuangan digital serta produk asuransi.
![IFG Tingkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda Lewat Program Campus Visit](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220120.921-ifg-tingkatkan-literasi-keuangan-generasi-muda-lewat-program-campus-visit-1.jpg)
Indonesia Financial Group (IFG) sedang gencar meningkatkan literasi keuangan generasi muda. Lewat lembaga risetnya, IFG Progress, mereka meluncurkan program "Campus Visit IFG Progress". Program ini bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa dengan pemahaman keuangan yang lebih baik, khususnya di era instrumen keuangan digital yang semakin marak.
Mengapa program ini penting? Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024 dari OJK dan BPS menunjukkan tingkat literasi keuangan kelompok usia 18-25 tahun masih di angka 70,19 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan kelompok usia 26-35 tahun (74,82 persen) dan 36-50 tahun (71,72 persen). Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S Adji, menekankan pentingnya pemahaman keuangan bagi generasi muda agar mereka mampu mengelola keuangan dan risiko dengan baik.
Bagaimana IFG Progress mewujudkannya? Program Campus Visit IFG Progress telah menyambangi 13 kampus di berbagai wilayah Indonesia, dari Sumatera Utara hingga Papua. Lebih dari 1.500 mahasiswa telah mendapatkan edukasi literasi keuangan melalui program ini. Ibrahim Kholilul Rohman, Senior Research Associate IFG Progress, menyampaikan bahwa program ini mendapat sambutan positif dan diharapkan dapat berkelanjutan. Topik asuransi menjadi salah satu fokus utama, mengingat pentingnya proteksi keuangan.
Hasil survei IFG Progress terhadap mahasiswa menunjukkan persepsi positif terhadap industri asuransi sebagai bentuk proteksi. Namun, riset "IFG Progress Insurance Literacy Survey" (2022-2023) juga mengungkapkan bahwa pengetahuan dan pemahaman tentang asuransi di kalangan Gen Z masih tergolong rendah (low to moderate). Survei ini melibatkan 1.263 responden mahasiswa S1 dan S2 dari sembilan universitas di Indonesia.
Survei tersebut menunjukkan mayoritas responden lebih memahami produk keuangan konvensional seperti tabungan dan emas. Kepemilikan produk konvensional, terutama tabungan, emas, dan saham, juga cukup tinggi. Namun, kesadaran dan kepemilikan produk asuransi masih rendah; hanya 33 persen responden yang mengetahui produk asuransi dan hanya 8 persen yang memilikinya. Ini menunjukkan potensi besar bagi industri asuransi untuk meningkatkan inklusi keuangan di kalangan mahasiswa.
IFG Progress, melalui program Campus Visit, berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi keuangan mahasiswa. Hal ini sejalan dengan dukungan IFG terhadap program OJK, Kementerian BUMN, dan pemerintah dalam memperkuat SDM Indonesia. Program ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang cerdas dan bijak dalam mengelola keuangan.