Fakta Unik Festival Batanghari: Perayaan Kejayaan Peradaban Melayu di Jambi, Mengapa Penting?
Gubernur Jambi Al Haris menegaskan Festival Batanghari adalah perayaan kejayaan peradaban Melayu Jambi yang berpusat di Sungai Batanghari, sekaligus momentum pelestarian budaya dan penggerak ekonomi lokal.

Gubernur Jambi, Al Haris, menyatakan bahwa Festival Batanghari merupakan bentuk perayaan masyarakat Provinsi Jambi atas kejayaan peradaban Melayu Jambi. Peradaban ini telah berkembang seiring dengan aliran Sungai Batanghari yang menjadi nadi kehidupan.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga pengingat akan jejak sejarah panjang Sungai Batanghari. Sungai ini adalah saksi bisu perjalanan kehidupan masyarakat Jambi yang penuh makna, mengalir abadi sebagai warisan penting dari masa lalu untuk masa depan.
Diselenggarakan di Kota Jambi, Festival Batanghari diharapkan dapat menggugah kesadaran kolektif. Tujuannya adalah untuk melestarikan budaya, menggerakkan ekonomi lokal, dan merawat lingkungan Sungai Batanghari yang memiliki nilai historis dan ekologis tinggi.
Jejak Sejarah dan Kemasyhuran Sungai Batanghari
Festival Batanghari secara khusus mengangkat riwayat kemasyhuran Sungai Batanghari. Sungai ini telah menjadi jalur perdagangan dan transportasi yang sangat penting selama ratusan tahun. Aliran sungai ini menghubungkan wilayah hulu dan hilir, memfasilitasi distribusi rempah, emas, serta hasil bumi lainnya menuju jalur perdagangan internasional.
Selain perannya sebagai kawasan perdagangan, Sungai Batanghari juga memiliki signifikansi sebagai pusat pendidikan dan intelektual. Komplek Candi Muaro Jambi menjadi bukti nyata bahwa sungai ini pernah menjadi pusat pendidikan agama Buddha. Keberadaan pusat intelektual ini menunjukkan relasi internasional yang kuat pada masanya.
Meskipun belum sepopuler Sungai Nil di Mesir atau Sungai Gangga di India, Sungai Batanghari menambah bukti penting. Sungai ini menunjukkan bahwa peradaban besar dapat tumbuh dan berkembang dari sebuah sungai. Kisah Sungai Batanghari adalah contoh bagaimana geografi membentuk sejarah dan budaya suatu bangsa.
Festival Batanghari: Membangun Masa Depan Berkelanjutan
Gubernur Al Haris berharap Festival Batanghari dapat menjadi panggilan bagi seluruh masyarakat Provinsi Jambi. Harapannya adalah agar mereka menjadi pelaku perubahan, bukan hanya penonton. Setiap tarian, nyanyian, dan tradisi yang disajikan dalam kegiatan ini adalah cerminan kekayaan warisan negeri Jambi.
Festival ini juga menyoroti potensi luar biasa yang dimiliki Jambi, yang harus dioptimalkan untuk kemajuan dan kemakmuran bersama. Dengan semangat kolektif, pelaku seni, masyarakat, dan pemerintah dapat melestarikan budaya agar tidak punah. Ini juga bertujuan untuk menggerakkan ekonomi lokal dan membangun pariwisata yang berkelanjutan.
Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah wisatawan. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 5.056.717 wisatawan nusantara (Wisnus) dan 12.138 wisatawan mancanegara (Wisman) berkunjung ke Provinsi Jambi. Al Haris berharap kegiatan seperti Festival Batanghari akan terus meningkatkan jumlah kunjungan ini. Peningkatan tersebut diharapkan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan daerah secara keseluruhan. Selain itu, Festival Batanghari menjadi momentum penting untuk menggugah kepedulian kolektif dalam merawat alam dan melestarikan lingkungan, khususnya Sungai Batanghari.