Fakta Unik Gempa Poso: BNPB Salurkan Bantuan, Starlink Hadir Dukung Komunikasi
BNPB dan Pemerintah Kabupaten Poso menyalurkan bantuan bagi warga terdampak gempa bumi di Poso, termasuk Starlink untuk konektivitas. Simak detail penanganan dan komitmen pemulihan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, telah menyalurkan berbagai bantuan esensial bagi masyarakat yang terdampak gempa bumi di wilayah tersebut. Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari upaya percepatan proses pemulihan dan mitigasi risiko bencana di Poso.
Tim gabungan dari BNPB, Pemerintah Kabupaten Poso, serta pemangku kepentingan terkait secara langsung mengunjungi lokasi terdampak di Kabupaten Poso. Kunjungan ini bertujuan untuk menyerahkan bantuan sekaligus memberikan dukungan moral kepada warga yang tengah berjuang menghadapi dampak bencana.
Gempa utama berkekuatan magnitudo 5,7 yang mengguncang Poso pada Kamis, 24 Juli pukul 20:06 WIB, memicu respons cepat dari berbagai pihak. Pusat gempa yang berada di darat pada kedalaman dangkal 10 kilometer, tepatnya di koordinat 2,01 derajat Lintang Selatan dan 120,78 derajat Bujur Timur, menyebabkan kerusakan signifikan.
Dukungan Intensif BNPB dan Pemerintah Daerah
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BNPB, Rudy Supriyadi, menegaskan komitmen BNPB untuk terus memberikan pendampingan secara intensif. Pendampingan ini krusial guna mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko bencana di wilayah yang terdampak gempa bumi di Poso. Kunjungan langsung ke Desa Tokilo, Tindoli, dan Tolambo menjadi bukti nyata perhatian pemerintah.
Kunjungan tim gabungan ini juga bertujuan untuk memberikan dukungan teknis dan logistik dalam penanganan serta pemulihan pascagempa. Berbagai jenis bantuan telah diserahkan kepada masyarakat, meliputi famili kit yang berisi pakaian anak dan keperluan kebersihan, obat-obatan, sembako, serta perangkat Starlink.
Kehadiran Starlink menjadi inovasi penting dalam penyaluran bantuan ini, mengingat perangkat tersebut berfungsi untuk mendukung konektivitas komunikasi di wilayah terdampak yang mungkin mengalami gangguan jaringan. Rudy Supriyadi juga mendorong penetapan status bencana berdasarkan analisis dan penilaian komprehensif terhadap tingkat kerusakan dan dampaknya.
Penetapan status ini, menurut Rudy, menjadi dasar hukum dan pedoman vital dalam penyaluran bantuan, pelaksanaan aksi tanggap darurat, serta perencanaan pemulihan jangka panjang. Ia turut menyampaikan apresiasi atas kesiapsiagaan dan langkah cepat pemerintah daerah setempat dalam menanggapi bencana gempa bumi ini.
Komitmen Pemkab Poso dan Kondisi Terkini
Bupati Poso, Verna G.M. Inkiriwang, menyampaikan terima kasih atas kehadiran BNPB Pusat dan provinsi yang menunjukkan perhatian serius terhadap kondisi daerah Poso. Komitmen penuh pemerintah Kabupaten Poso ditekankan dalam berbagai langkah penanganan, termasuk perbaikan infrastruktur yang rusak dan distribusi bantuan kepada warga terdampak gempa bumi.
Selain itu, peningkatan kesiapsiagaan masyarakat juga menjadi fokus utama pemerintah daerah. Di setiap desa yang terdampak gempa, telah didirikan posko kesehatan dan dapur umum. Fasilitas ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat selama masa tanggap darurat, memastikan warga mendapatkan akses terhadap layanan penting.
Pemerintah Kabupaten Poso juga telah memulai pendataan kerusakan bangunan dan fasilitas warga. Data ini akan menjadi dasar krusial untuk pemberian bantuan selanjutnya, memastikan bantuan disalurkan secara tepat sasaran dan efektif. Kehadiran langsung pemerintah di tengah warga menjadi bukti komitmen kuat dalam memastikan penanganan bencana berjalan cepat, tepat, dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Analisis Gempa Poso oleh BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya melaporkan bahwa gempa utama di Poso terjadi pada Kamis, 24 Juli pukul 20:06 WIB. Gempa ini memiliki magnitudo 5,7 dengan pusat di darat, tepatnya di kedalaman 10 kilometer. Lokasi episenter berada di koordinat 2,01 derajat Lintang Selatan dan 120,78 derajat Bujur Timur.
Hasil analisis BMKG menyatakan bahwa gempa ini tergolong dangkal, mengindikasikan bahwa sumber gempa tidak terlalu jauh dari permukaan bumi. Gempa bumi tersebut dipicu oleh aktivitas sesar aktif di zona Sesar Poso, sebuah struktur geologi yang dikenal aktif di wilayah tersebut.
Mekanisme pergerakan gempa ini adalah geser atau strike-slip, yang berarti batuan bergerak saling bergeser secara horizontal. Pemahaman terhadap mekanisme dan kedalaman gempa ini penting untuk mitigasi risiko bencana di masa mendatang dan perencanaan pembangunan infrastruktur yang lebih tangguh di Poso.