Fakta Unik: Jateng Tawarkan 15 Proyek Unggulan di CJIBF 2025, Jamin Kemudahan Investasi Jawa Tengah
Gubernur Jateng tawarkan 15 proyek strategis di CJIBF 2025, menjanjikan kemudahan perizinan dan jaminan keamanan. Peluang Investasi Jawa Tengah semakin terbuka lebar!

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, secara resmi menawarkan 15 proyek strategis kepada para calon investor. Penawaran ini dilakukan dalam ajang Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 yang digelar di Jakarta. Acara ini menjadi momentum penting untuk menarik modal ke provinsi tersebut.
Forum investasi bergengsi ini dihadiri oleh perwakilan kedutaan dari 10 negara serta puluhan investor potensial. Luthfi menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Jawa Tengah.
Berbagai sektor menjadi fokus utama dalam penawaran proyek ini, mulai dari energi terbarukan hingga perikanan terpadu. Inisiatif ini diharapkan dapat membuka peluang besar bagi Investasi Jawa Tengah. Gubernur menjamin kemudahan perizinan dan keamanan bagi para penanam modal.
Ragam Proyek Unggulan untuk Investasi Jawa Tengah
Lima belas proyek yang ditawarkan mencakup berbagai sektor vital. Ini termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Banjaran dan Logawa di Banyumas. Ada pula pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Candi Umbul Telomoyo oleh Geo Dipa Energy.
Sektor pengelolaan limbah juga menjadi perhatian dengan Proyek Pengolahan Sampah Menjadi RDF di Kabupaten Grobogan. Selain itu, sektor perikanan dan kelautan sangat menonjol. Ini dibuktikan dengan Kawasan Khusus Perikanan Terpadu di Cilacap dan Industri Udang Vaname Terpadu.
Proyek lain yang menarik adalah Industri Perikanan Terpadu di Pati serta Pengolahan Garam Industri di Jepara. Ada pula Industri Mokaf di Banjarnegara dan Industri Kelapa Terpadu di Cilacap. Sektor pariwisata dan kesehatan juga tidak luput, seperti Transformasi TKL Ecopark Magelang dan Rumah Sakit Berbasis Green Hospital di Semarang.
Daftar proyek ini menunjukkan potensi besar Investasi Jawa Tengah di berbagai bidang. Pemerintah provinsi berkomitmen untuk memfasilitasi setiap proyek. Tujuannya adalah menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja bagi masyarakat.
Jaminan dan Keunggulan Berinvestasi di Jawa Tengah
Gubernur Luthfi menjabarkan beragam keuntungan bagi investor yang menanamkan modalnya di Jawa Tengah. Salah satu jaminan utama adalah kemudahan dalam proses perizinan. Hal ini penting untuk mempercepat realisasi proyek investasi.
Selain itu, jaminan keamanan juga menjadi prioritas, dengan penekanan pada tidak adanya premanisme yang mengganggu kegiatan usaha. Masyarakat Jawa Tengah dikenal dengan filosofi "tepo seliro", yang berarti saling menghormati. Ini menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.
Jawa Tengah juga memiliki sumber daya manusia (SDM) yang melimpah dan kompetitif. Tenaga kerja terampil ini telah dilatih melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Ketersediaan SDM berkualitas tinggi ini sangat mendukung kebutuhan berbagai industri.
Keunggulan lain adalah ketersediaan sumber daya alam yang melimpah dan siap dikembangkan. Biaya investasi juga tidak harus besar, karena banyak proyek menyasar padat karya. Ini menguntungkan kedua belah pihak, investor dan masyarakat lokal.
Dukungan Pemerintah dan Bukti Relokasi Usaha
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mendorong berbagai program keberpihakan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh. Ini termasuk fasilitas daycare, koperasi buruh, dan subsidi transportasi umum. Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung iklim investasi yang sehat.
Kepala Administrator KEK Kendal dan KEK Industrilopolis Batang, Tjertja Karja Adil, mengungkapkan adanya relokasi usaha dari China dan Korea. Relokasi ini menunjukkan daya tarik Jawa Tengah sebagai tujuan investasi. Ini juga membuktikan keberhasilan program pemerintah.
Saat ini, KEK Kendal telah menampung 128 pelaku usaha dari berbagai negara seperti China, Korea, Jepang, Singapura, dan Malaysia. Sementara itu, KEK Batang memiliki 48 pelaku usaha. Angka ini menegaskan bahwa Investasi Jawa Tengah terus meningkat.
Deputi bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno, turut menyatakan bahwa Jawa Tengah dinilai sangat menarik oleh para investor. Banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan daya tarik investasi di provinsi ini.