Fakta Unik Lampung Produsen Kopi Robusta Kedua Terbesar, ICARE Fokus Tingkatkan Pemberdayaan Petani Kopi Tanggamus
Program ICARE Kementerian Pertanian dan Bank Dunia fokus di Tanggamus, Lampung, untuk memberdayakan petani kopi Lampung dan mengintegrasikan usaha tani dengan peternakan kambing.

Pemerintah melalui Balai Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Lampung menetapkan Kabupaten Tanggamus sebagai fokus utama implementasi program Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE). Program ini bertujuan meningkatkan pemberdayaan petani kopi di Provinsi Lampung secara signifikan. Inisiatif strategis ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Bank Dunia, yang telah resmi dimulai pada tahun ini.
Kepala Balai BRMP Lampung, Endro Gunawan, menjelaskan bahwa lembaganya menjadi salah satu pelaksana kunci program ICARE. Fokus di Tanggamus tidak lepas dari posisinya sebagai salah satu sentra produksi kopi robusta terbesar di Lampung. Program ini dirancang untuk memberikan dampak positif jangka panjang bagi komunitas petani di wilayah tersebut.
Program ICARE tidak hanya berfokus pada komoditas kopi, tetapi juga akan mengintegrasikan pengembangan kopi dengan peternakan kambing. Pendekatan terpadu ini diharapkan dapat menciptakan sistem usaha tani yang lebih mandiri dan memberikan nilai tambah ekonomi yang lebih besar bagi petani kopi Tanggamus, serta memperkuat kelembagaan petani dalam bentuk korporasi.
Fokus ICARE untuk Kemandirian Petani Kopi Tanggamus
Kabupaten Tanggamus memiliki peluang besar untuk meningkatkan kemandirian ekonominya melalui program ICARE yang akan berlangsung hingga tahun 2027. Program ini dirancang untuk membantu petani kopi Tanggamus memperoleh keuntungan usaha yang lebih optimal. Integrasi antara budidaya kopi dan peternakan kambing menjadi salah satu strategi utama untuk mencapai tujuan tersebut.
Melalui penguatan kelembagaan dalam bentuk korporasi petani, diharapkan para petani kopi dapat mengelola usaha mereka secara lebih profesional dan efisien. Hal ini sejalan dengan tujuan program ICARE untuk mendukung pengelolaan kawasan pertanian secara berkelanjutan. Selain itu, program ini juga berupaya meningkatkan rantai nilai komoditas pertanian secara inklusif di lokasi-lokasi terpilih, termasuk Kabupaten Tanggamus.
Endro Gunawan menambahkan bahwa ICARE merupakan bagian integral dari implementasi prioritas pembangunan sektor pertanian nasional. Program ini secara khusus mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Fokus utamanya adalah peningkatan ketahanan pangan serta peningkatan nilai tambah produk pertanian di seluruh Indonesia.
Potensi Kopi Lampung dan Dukungan ICARE
Provinsi Lampung dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia. Dengan potensi yang sangat besar, Lampung menempati posisi kedua setelah Sumatera Selatan dalam produksi kopi robusta nasional. Keberadaan program ICARE diharapkan dapat semakin mengoptimalkan potensi ini dan meningkatkan kesejahteraan petani kopi Lampung.
Data menunjukkan bahwa hingga tahun 2022, luas lahan pertanaman kopi di Provinsi Lampung mencapai 156.268 hektare. Dari luasan tersebut, total produksi kopi mencapai 118.139 ton. Sentra produksi kopi di Lampung tersebar di empat kabupaten utama, yaitu Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Utara, dan Waykanan.
Upaya pemberdayaan petani kopi di daerah-daerah sentra produksi ini akan terus ditingkatkan melalui berbagai program. ICARE menjadi salah satu instrumen penting untuk mencapai target tersebut. Dengan demikian, diharapkan kualitas dan kuantitas produksi kopi robusta Lampung dapat terus meningkat, memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi para petani kopi.