Pemerintah Fokus Kembangkan Produksi Kopi Indonesia, Incar Posisi Teratas Dunia
Menko Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan fokus pemerintah dalam meningkatkan produksi kopi Indonesia untuk mendongkrak posisi Indonesia di pasar global dan menyalip Vietnam.

Jakarta, 15 Mei 2024 - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan (Zulhas), menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tengah fokus mengembangkan produksi kopi nasional. Hal ini didorong oleh potensi besar kopi Indonesia di pasar internasional dan produktivitas yang sedang tinggi. Zulhas menyampaikan komitmen ini dalam acara pembukaan World of Coffee Jakarta di Jakarta Convention Center, Kamis lalu.
Saat ini, Indonesia menempati posisi keempat sebagai produsen kopi terbesar dunia. Namun, Zulhas optimistis posisi ini dapat ditingkatkan. "Saat ini, harganya sekarang lagi bagus-bagusnya, agar produktivitasnya naik," ujar Zulhas. Ia menekankan pentingnya peningkatan produktivitas untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global yang kompetitif.
Pemerintah menyadari pentingnya strategi holistik untuk mencapai tujuan tersebut. Tidak hanya soal peningkatan produksi, tetapi juga peningkatan kualitas biji kopi hingga proses pengemasan yang optimal menjadi perhatian utama. Dengan demikian, kopi Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara penghasil kopi lainnya dan meningkatkan nilai ekonominya.
Strategi Peningkatan Produksi Kopi Indonesia
Salah satu strategi kunci yang diungkap Zulhas adalah pemilihan bibit kopi berkualitas tinggi. Bibit unggul akan menghasilkan produktivitas yang lebih baik dan kualitas biji kopi yang lebih terjamin. Selain itu, pemerintah juga akan fokus pada peningkatan teknik pengolahan pasca panen. Pengolahan yang tepat akan menghasilkan biji kopi dengan cita rasa yang lebih baik dan daya saing yang lebih tinggi.
Tidak hanya itu, pengemasan kopi juga menjadi perhatian penting. Pengemasan yang menarik dan berkualitas akan meningkatkan daya tarik produk kopi Indonesia di pasar internasional. Hal ini akan berdampak positif pada nilai jual dan pendapatan petani kopi di Indonesia.
Indonesia memiliki keunggulan geografis yang sangat mendukung pengembangan perkebunan kopi. Mulai dari Aceh di ujung barat hingga Papua di ujung timur, setiap daerah memiliki karakteristik biji kopi yang khas dan unik. Kekayaan inilah yang perlu dioptimalkan untuk menghasilkan produk kopi dengan beragam cita rasa dan aroma yang menarik bagi pasar internasional.
Kekayaan Indikasi Geografis Kopi Indonesia
Indonesia tercatat memiliki 54 Indikasi Geografis (IG) kopi, yang terdiri dari 26 IG arabika, 24 IG robusta, tiga IG liberica dan satu IG excelsa. Kekayaan IG ini menunjukkan keanekaragaman jenis dan kualitas kopi Indonesia. Hal ini menjadi modal besar untuk membangun branding dan daya saing kopi Indonesia di pasar global.
"Kopi bukan hanya komoditas tapi bagian dari bentuk kehidupan masyarakat kita di setiap sudut negeri, dari pegunungan Gayo hingga lereng Toraja, kopi menjadi simbol kerja keras, warisan budaya dan kebanggaan bangsa kita," tambah Zulhas. Pernyataan ini menekankan pentingnya kopi dalam budaya dan ekonomi Indonesia.
Kerja Sama Antar Pihak untuk Dorong Produksi
Untuk mencapai target peningkatan produksi dan posisi di pasar internasional, Zulhas menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta. Ia berharap BUMN dapat berperan aktif dalam mendukung pengembangan produksi kopi, khususnya dalam penyediaan bibit unggul. "Ini perlu menjadi perhatian teman-teman BUMN, saya minta Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir) kalau bisa dibantu bibitnya yang bagus," ucap Zulhas.
Dengan potensi yang besar dan strategi yang terarah, Indonesia berpeluang besar untuk meningkatkan produksi kopi dan bersaing di pasar internasional. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung para petani kopi dan pelaku usaha dalam mengembangkan industri kopi nasional. Targetnya adalah menyalip Vietnam yang saat ini berada di posisi kedua produsen kopi terbesar dunia.
Pemerintah juga akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas kopi Indonesia agar mampu bersaing dengan produk kopi dari negara lain. Hal ini akan meningkatkan pendapatan petani kopi dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Dengan demikian, kopi Indonesia tidak hanya menjadi komoditas, tetapi juga menjadi kebanggaan bangsa.