Fakta Unik: Rumah Budaya Indonesia Segera Hadir di Tawau Malaysia, Perkuat Diplomasi dan Nasionalisme WNI
Rumah Budaya Indonesia akan segera dibangun di Tawau, Malaysia, menjadi pusat pertukaran pengetahuan dan penguatan nasionalisme WNI di perantauan. Apa dampaknya bagi hubungan bilateral?

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan berencana membangun Rumah Budaya Indonesia (RBI) di Tawau, Malaysia. Inisiatif ini bertujuan memperkuat diplomasi budaya serta membina nasionalisme warga negara Indonesia (WNI) di perantauan. RBI diproyeksikan menjadi pusat pertukaran pengetahuan dan pengalaman antarbangsa yang strategis.
Rencana pembangunan Rumah Budaya Indonesia ini disampaikan oleh delegasi Direktorat Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan RI. Mereka telah melakukan kunjungan ke Tawau dan bertemu dengan Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo. Pertemuan tersebut membahas detail serta dukungan yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek penting ini.
Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo, menyambut baik rencana pendirian RBI ini sebagai sarana diplomasi budaya. Selain itu, RBI diharapkan menjadi wadah bagi sekitar 172 ribu WNI di wilayah Tawau untuk berkumpul. Ini juga menjadi sarana melestarikan budaya Indonesia di tengah komunitas pekerja migran.
Memperkuat Diplomasi Budaya dan Jati Diri Bangsa
Rumah Budaya Indonesia di Tawau dirancang sebagai ruang publik yang dinamis untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman antarbangsa. Kehadirannya diharapkan mampu meningkatkan citra serta apresiasi terhadap kebudayaan Indonesia di kancah internasional. Lebih jauh, RBI akan menjadi platform penting untuk membangun kerja sama yang erat di bidang kebudayaan dengan negara lain.
Selain fungsi diplomasi, RBI juga memiliki peran krusial dalam pembinaan nasionalisme WNI yang berada di perantauan. Melalui berbagai program dan kegiatan, WNI dapat lebih mengenal dan melestarikan budaya Indonesia. Hal ini akan memperkuat rasa bangga terhadap identitas bangsa.
Inisiatif pembangunan RBI ini tidak hanya berfokus pada pertukaran budaya semata, tetapi juga sebagai wadah bagi WNI untuk berkumpul dan mempererat tali persaudaraan. Ini merupakan langkah konkret dalam menjaga koneksi emosional dan budaya WNI dengan tanah air.
Sinergi Dukungan dari Berbagai Pihak
Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Rumah Budaya Indonesia ini. Ia berharap Kementerian Kebudayaan RI dapat mempertimbangkan dukungan yang komprehensif, baik dari segi kebijakan, program, maupun infrastruktur pendukung. Komitmen ini menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan inisiatif tersebut.
Dalam rangka menjajaki kerja sama, Konsul RI Tawau mempertemukan pejabat Kementerian Kebudayaan RI dengan Presiden Majelis Perbandaran Tawau (MPT), Joseph Pang. Pertemuan ini berlangsung di Konsulat RI Tawau pada 31 Juli 2025. Diskusi berpusat pada bentuk-bentuk kolaborasi yang dapat disepakati untuk pendirian RBI.
Joseph Pang menyambut baik keinginan Pemerintah Indonesia untuk mendirikan RBI di Tawau. Ia menyatakan kesiapan MPT untuk bekerja sama dan berkolaborasi, serta membuka ruang dialog mengenai berbagai bentuk kerja sama. Pembangunan RBI ini sejalan dengan rencana Pemerintah Kota Tawau untuk membangun Gedung Pusat Kebudayaan Antarbangsa, yang peletakan batu pertamanya dilakukan awal 2025 dan direncanakan selesai 2028.
Peran Strategis di Tengah Komunitas WNI Tawau
Keberadaan Rumah Budaya Indonesia di Tawau memiliki relevansi tinggi mengingat banyaknya WNI yang bekerja sebagai pekerja migran di wilayah tersebut. Diperkirakan, terdapat sekitar 172 ribu WNI yang berdomisili di wilayah kerja Konsulat RI Tawau, beserta keluarga mereka. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya fasilitas yang dapat mendukung kebutuhan sosial dan budaya komunitas tersebut.
Pendirian RBI di Tawau akan menjadi simbol nyata komitmen Indonesia terhadap pelestarian budaya nasional di luar negeri. Fasilitas ini akan berperan penting dalam penguatan jati diri bangsa di tengah masyarakat global. Ini juga menjadi bukti perhatian pemerintah terhadap diaspora Indonesia.
Dengan adanya RBI, diharapkan WNI di Tawau memiliki akses yang lebih mudah terhadap informasi dan kegiatan kebudayaan Indonesia. Ini akan membantu mereka menjaga identitas budaya dan nasionalisme. RBI juga dapat menjadi jembatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat Malaysia dan internasional.