Fantastis! Laba Bank Mega Syariah Tembus Rp117 Miliar di Semester I 2025, Tumbuh 3,46 Persen
Bank Mega Syariah berhasil membukukan laba Rp117,30 miliar pada Semester I 2025. Simak strategi inovatif di balik pertumbuhan positif laba Bank Mega Syariah ini!

PT Bank Mega Syariah berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang impresif pada paruh pertama tahun 2025. Bank syariah terkemuka ini membukukan laba sebelum pajak mencapai lebih dari Rp117,30 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 3,46 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp113,38 miliar.
Capaian positif ini menegaskan ketahanan Bank Mega Syariah di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Menurut Hanie Dewita, Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah, kinerja gemilang ini merupakan hasil dari fokus perusahaan. Strategi utama mereka adalah memperkuat fundamental bisnis serta menghadirkan inovasi produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan nasabah.
Hanie Dewita menambahkan bahwa perseroan akan terus berupaya menjaga momentum positif ini hingga akhir tahun. Komitmen Bank Mega Syariah meliputi penguatan fundamental bisnis, menjaga kualitas aset, serta terus mengembangkan produk dan layanan inovatif. Hal ini diharapkan dapat memastikan raihan positif yang berkelanjutan.
Peningkatan Pendapatan dan Ekspansi Pembiayaan Unggul
Peningkatan laba Bank Mega Syariah terutama ditopang oleh kenaikan pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang substansial. Pendapatan ini mencapai Rp339,92 miliar, menunjukkan kenaikan 12,60 persen yoy dari Rp301,87 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan ini menjadi indikator kuat efisiensi operasional bank.
Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh ekspansi pembiayaan yang agresif dan terencana. Total pembiayaan Bank Mega Syariah meningkat dari Rp7,36 triliun pada 30 Juni 2024 menjadi Rp9,55 triliun pada 30 Juni 2025. Angka ini merepresentasikan pertumbuhan impresif sebesar 29,84 persen yoy. Segmen komersial menjadi penyumbang terbesar dengan outstanding lebih dari Rp5,72 triliun pada Juni 2025, tumbuh 25,40 persen yoy dari Rp4,56 triliun.
Selain segmen komersial, pembiayaan pada segmen konsumer juga menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Pembiayaan konsumer meningkat 44,39 persen menjadi Rp510,50 miliar dari Rp353,56 miliar. Produk Syariah Card juga mencatat pertumbuhan signifikan, melonjak 193,21 persen yoy menjadi Rp194,19 miliar. Ini menunjukkan diversifikasi portofolio pembiayaan Bank Mega Syariah yang efektif.
Kualitas Aset Terjaga dan Optimalisasi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Fungsi intermediasi Bank Mega Syariah yang berjalan optimal turut mendongkrak total aset bank. Total aset tumbuh 9,28 persen yoy menjadi Rp17,75 triliun. Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) juga berada pada angka optimal 85,82 persen, naik dari 77,80 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Ini menunjukkan efisiensi dalam penyaluran dana.
Di sisi lain, kualitas aset Bank Mega Syariah tetap terjaga dengan sangat baik. Rasio Non-Performing Financing (NPF) gross berada pada level rendah, yaitu 0,99 persen. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) juga terjaga di posisi 26 persen, menunjukkan permodalan yang kuat dan sehat. Ini mencerminkan manajemen risiko yang prudent.
Dari sisi pengumpulan dana, Bank Mega Syariah juga mampu mencatat kinerja positif. Dana murah, yang terdiri dari giro dan tabungan, meningkat 7,97 persen yoy menjadi lebih dari Rp3,27 triliun. Sementara itu, deposito naik 23,39 persen yoy menjadi Rp7,86 triliun. Secara keseluruhan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 18,42 persen yoy menjadi lebih dari Rp11,13 triliun pada Juni 2025.
Upaya peningkatan DPK dilakukan melalui berbagai inovasi produk dan optimalisasi layanan digital. Contohnya adalah program Tabungan Mesya Berkah yang menawarkan hadiah dan reward menarik. Bagi nasabah yang berorientasi pada perencanaan keuangan jangka panjang, Bank Mega Syariah juga menawarkan Tabungan Mesya Berkah Rencana Sesukanya dengan tingkat imbal hasil yang kompetitif. Meskipun tren penurunan suku bunga menjadi tantangan, Bank Mega Syariah berkomitmen mengoptimalkan strategi penghimpunan DPK secara berkelanjutan.