Festival Ciliwung 2025: KLH Ajak Masyarakat Peduli Pemulihan Sungai Ciliwung yang Multifungsi
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menggelar Festival Ciliwung 2025 di Depok. Acara ini mengajak masyarakat peduli pemulihan Sungai Ciliwung yang vital dan multifungsi.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) secara proaktif mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam upaya pemulihan Sungai Ciliwung. Ajakan ini disampaikan melalui penyelenggaraan Festival Ciliwung 2025 yang akan berlangsung di Kota Depok, Jawa Barat. Acara ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap kondisi salah satu sungai vital di Indonesia.
Festival Ciliwung 2025 merupakan inisiatif kolaboratif antara KLH, Pemerintah Kota Depok, PT Pertamina, dan PT PGN Gas Indonesia. Kegiatan ini dipusatkan di kawasan bantaran Sungai Ciliwung, Depok, dengan rute penyusuran sungai dari Gerbang Biru Ciliwung hingga SMPN 34 Kota Depok. Tujuannya adalah mendorong percepatan pemulihan ekosistem sungai secara menyeluruh.
Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH, Rasio Ridho Sani, menjelaskan bahwa festival ini dirancang untuk mendorong pendekatan pentahelix. Pendekatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya restorasi. Harapannya, Sungai Ciliwung tidak hanya pulih secara ekologis, tetapi juga memiliki fungsi ekonomi, budaya, dan wisata bagi masyarakat sekitar.
Tantangan Pencemaran dan Urgensi Pemulihan Sungai Ciliwung
Penurunan kualitas air Sungai Ciliwung menjadi perhatian utama KLH. Rasio Ridho Sani mengungkapkan bahwa salah satu penyebab dominan pencemaran berasal dari limbah domestik atau sampah rumah tangga. Selain itu, kontribusi limbah dari sektor industri juga memperparah kondisi sungai. Sampah merupakan faktor krusial yang memerlukan penanganan serius dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Pencemaran ini tidak hanya mengancam ekosistem akuatik, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat yang bergantung pada Sungai Ciliwung. Oleh karena itu, Festival Ciliwung 2025 hadir sebagai platform untuk mengedukasi masyarakat. Edukasi ini diharapkan dapat mengubah perilaku dan meningkatkan partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan sungai.
Berbagai rangkaian acara dalam festival ini dirancang untuk membangun kesadaran kolektif. Kegiatan tersebut meliputi penyusuran sungai, diskusi, hingga aksi bersih-bersih. Seluruh inisiatif ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap Sungai Ciliwung. Dengan demikian, upaya pemulihan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Kolaborasi Pentahelix untuk Sungai Ciliwung Multifungsi
Wakil Wali Kota Depok, Candra Rahmansyah, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap KLH, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Pertamina, dan PGN. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen nyata dalam pelestarian lingkungan di Depok dan Sungai Ciliwung. Program ini telah berjalan sejak tahun lalu, menunjukkan konsistensi dalam upaya konservasi.
Candra Rahmansyah menekankan bahwa tujuan program ini melampaui sekadar mengembalikan fungsi ekologis sungai. Visi yang lebih besar adalah menjadikan Sungai Ciliwung sebagai sungai multifungsi. Ini berarti sungai harus memberikan manfaat signifikan bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Fasilitas pendukung juga akan dibangun untuk mewujudkan visi ini.
Festival Sungai Ciliwung 2025 menjadi bukti konkret bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menciptakan perubahan positif. Sinergi antara pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media (pentahelix) sangat penting. Pendekatan ini memastikan bahwa upaya pelestarian Sungai Ciliwung dapat terintegrasi. Hal ini juga memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.