FKUB Sulteng Siapkan Makanan Gratis di Haul Guru Tua: Wujud Toleransi dan Harmoni
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah bersama pemuda lintas agama siapkan posko makanan dan minuman gratis di Haul ke-57 Guru Tua sebagai wujud toleransi dan penghormatan terhadap nilai-nilai yang diajarkannya.

Palu, 9 April 2025 - Jelang Haul ke-57 Syekh Muhammad Saleh Al-Jufri atau yang lebih dikenal sebagai Guru Tua di Kota Palu pada Sabtu, 12 April 2025, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) dan pemuda lintas agama berkolaborasi menyiapkan posko khusus untuk menyediakan makanan dan minuman gratis bagi para peziarah. Kegiatan ini merupakan wujud nyata toleransi dan penghormatan terhadap jasa-jasa Guru Tua dalam membangun pendidikan di Sulawesi Tengah dan Indonesia Timur.
Ketua FKUB Sulteng, Zainal Abidin, menjelaskan bahwa partisipasi aktif tokoh-tokoh lintas agama dalam kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai toleransi yang selalu ditekankan Guru Tua semasa hidupnya. "Guru Tua adalah sosok yang mengajarkan pentingnya saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama," ungkap Zainal Abidin dalam keterangannya di Palu, Rabu.
Lebih lanjut, Zainal Abidin yang juga menjabat sebagai Rais Suriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menekankan bahwa FKUB Sulteng senantiasa mendukung penuh proses pengakuan Guru Tua sebagai Pahlawan Nasional yang saat ini sedang diproses di Kementerian Sosial RI. Hal ini didasari atas jasa-jasa Guru Tua dalam memajukan dunia pendidikan di Sulawesi Tengah dan kawasan Indonesia Timur.
Haul Guru Tua: Simbol Kerukunan Umat Beragama
Kegiatan penyediaan makanan dan minuman gratis ini melibatkan langsung pemuda lintas agama yang tergabung dalam FKUB Sulteng. Partisipasi aktif pemuda diharapkan dapat memberikan semangat kebersamaan dan solidaritas antarumat beragama, sekaligus menunjukkan bahwa kerukunan merupakan fondasi penting bagi terciptanya kedamaian dan pembangunan yang berkelanjutan di Sulawesi Tengah.
FKUB Sulteng juga mengkampanyekan slogan "Bahagia Beragama dan Beragama Bahagia" melalui berbagai program dan kegiatan, termasuk partisipasi aktif dalam Haul Guru Tua yang telah menjadi agenda tahunan. Hal ini menunjukkan komitmen FKUB Sulteng dalam menjaga dan memperkuat kerukunan antarumat beragama.
Zainal Abidin mengajak seluruh elemen masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama, untuk turut serta dalam merayakan warisan perjuangan Guru Tua. "Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama untuk turut serta dalam merayakan warisan perjuangan Guru Tua," ajaknya.
Nilai-nilai Universal Guru Tua: Inspirasi Pembangunan Daerah
Nilai-nilai universal yang diajarkan Guru Tua, seperti toleransi, saling menghargai, dan persatuan, menjadi inspirasi dalam membangun masa depan daerah yang inklusif dan harmonis. FKUB Sulteng berharap Haul Guru Tua dapat menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama di Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar pembagian makanan dan minuman, tetapi juga merupakan simbol nyata dari komitmen FKUB Sulteng dalam menjaga kerukunan dan persatuan di tengah keberagaman masyarakat Sulawesi Tengah. Dengan melibatkan pemuda lintas agama, diharapkan nilai-nilai toleransi dan kerukunan dapat terus ditanamkan dan diwariskan kepada generasi muda.
Melalui kegiatan ini, FKUB Sulteng ingin menunjukkan bahwa kerukunan antarumat beragama bukanlah sekadar slogan, melainkan tindakan nyata yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Haul Guru Tua dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menjaga dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antarumat beragama dan menciptakan suasana yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat. Partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Sulawesi Tengah.
Semoga semangat toleransi dan kerukunan yang ditunjukkan dalam Haul Guru Tua ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan damai.