Fokus Beasiswa pada Tenaga Pendidik: Usulan untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia
Guru Besar UI, Rhenald Kasali, mengusulkan agar beasiswa difokuskan pada peningkatan kualitas tenaga pendidik di Indonesia, sebagai kunci untuk menciptakan generasi emas.
Jakarta, 6 Februari 2025 - Pemberian beasiswa di Indonesia kembali menjadi sorotan publik. Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali, baru-baru ini menyarankan agar pemerintah memfokuskan pemberian beasiswa untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Pernyataan ini muncul setelah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membatalkan Penawaran Beasiswa Kemenkeu (Ministerial Scholarship) Tahun 2025.
Prioritas Beasiswa untuk Guru: Investasi untuk Generasi Emas
Dalam wawancara di Jakarta, Kamis lalu, Profesor Kasali menjelaskan, "Swedia, negara Skandinavia yang dikenal dengan sistem pendidikannya yang unggul, berhasil karena gaji guru mereka setara dengan gaji pegawai McKinsey. Hal ini menarik individu-individu cerdas untuk menjadi guru. Kita perlu mencontoh model ini jika ingin mempersiapkan generasi emas."
Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas guru sebagai kunci kemajuan pendidikan. Dengan guru yang berkualitas, diharapkan mutu pendidikan Indonesia dapat meningkat secara signifikan. Beasiswa, menurutnya, dapat menjadi instrumen penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Kebijakan Kemenkeu dan Alokasi Anggaran
Kebijakan Kemenkeu untuk membatalkan beasiswa tahun 2025, yang tertuang dalam surat bernomor PENG-14/PP.2/2025, telah menimbulkan pro dan kontra. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajerial Kemenkeu, Wahyu Kusuma Romadhoni, menyatakan pembatalan ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 dan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025, serta hasil Rapat Pimpinan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) pada 31 Januari 2025.
Meskipun Kemenkeu telah menyampaikan permohonan maaf atas pembatalan ini, Kasali berpendapat bahwa pengurangan anggaran beasiswa di Kemenkeu seharusnya dialihkan untuk meningkatkan kualitas SDM di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurutnya, SDM di Kemenkeu sudah berkualitas baik, sementara peningkatan kualitas guru masih sangat dibutuhkan.
Pentingnya Peran Guru dalam Pendidikan Indonesia
Profesor Kasali menegaskan bahwa meskipun pendidikan mungkin belum menjadi prioritas utama pemerintah, tenaga pendidik tetap merupakan aset yang tak tergantikan. "Bahwa beasiswa di salah satu kementerian bisa dikurangi, mungkin saja, karena jumlahnya sudah banyak, jadi harus ada prioritas, sehingga kemudian urgensinya bergeser. Bisa saja, tetapi jangan sampai guru dikurangi," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa fokus pada peningkatan kualitas guru melalui beasiswa akan berdampak jangka panjang dan signifikan terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Investasi pada guru adalah investasi pada masa depan bangsa.
Kesimpulan: Beasiswa sebagai Investasi untuk Kualitas Guru
Kesimpulannya, usulan Profesor Kasali untuk memfokuskan beasiswa pada tenaga pendidik patut dipertimbangkan. Peningkatan kualitas guru merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dengan demikian, alokasi anggaran untuk beasiswa perlu diprioritaskan untuk mendukung pengembangan profesionalisme dan kompetensi guru di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menciptakan generasi emas yang cerdas, terampil, dan berdaya saing global.