for Revenge Luncurkan Album Mini Akustik "Sebelum Merayakan", Eksplorasi Tahapan Kesedihan
Band for Revenge resmi merilis album mini akustik "Sebelum Merayakan", yang mengeksplorasi tema tahapan kesedihan dan menjadi prolog album penuh mereka, "Perayaan Patah Hati – Babak 2".
![for Revenge Luncurkan Album Mini Akustik](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/19/160028.230-for-revenge-luncurkan-album-mini-akustik-sebelum-merayakan-eksplorasi-tahapan-kesedihan-1.jpg)
Band rock alternatif asal Bandung, for Revenge, baru saja meluncurkan extended play (EP) akustik berjudul "Sebelum Merayakan". Album mini ini menandai langkah awal mereka menuju album penuh berikutnya, "Perayaan Patah Hati – Babak 2". Rilis pada 19 Januari lalu, "Sebelum Merayakan" terdiri dari lima lagu, beberapa di antaranya sudah diperkenalkan sebelumnya lewat kolaborasi menarik dengan musisi lain seperti Meisya dan More on Mumbles.
Proses pembuatan "Sebelum Merayakan" menurut vokalis Boniex Noer, menantang karena harus menyatukan karakteristik for Revenge dengan para kolaborator. Namun, hasilnya adalah sebuah karya yang siap dinikmati pencinta musik. EP ini memuat lagu-lagu "Sadrah - Acoustic" (feat. Meisya), "Penyangkalan - Acoustic", "Semula - Acoustic" (feat. More on Mumbles), "Menunggu Giliran" (feat. Elsa Japasal), dan "Kala Luka Berpesta" (feat. Wira Nagara).
Dua lagu baru, "Menunggu Giliran" dan "Kala Luka Berpesta", menjadi daya tarik utama dalam EP ini. "Menunggu Giliran", kolaborasi dengan Elsa Japasal, dipilih sebagai single utama. Menurut gitaris Arief Ismail, lagu ini memiliki keterkaitan dengan karya-karya for Revenge sebelumnya, "Sadrah" dan "Semula", serta merepresentasikan tahapan depresi.
Tema Kesedihan dan Tahapannya
for Revenge konsisten mengangkat tema tahapan kesedihan dalam karya mereka. "Menunggu Giliran", menurut Arief, menggambarkan seseorang yang berada di titik terendah, kehilangan arah. Lagu ini seperti sebuah penuntun bagi mereka yang sedang menghadapi fase sulit tersebut. Pemilihan Elsa Japasal sebagai kolaborator didasarkan pada karakter suaranya yang menenangkan, sehingga lagu ini tetap terasa menenteramkan meskipun bertema depresi.
Kolaborasi Unik dan Makna Lagu
Sementara itu, lagu "Kala Luka Berpesta" lahir dari kolaborasi dengan Wira Nagara. Bassist Izha Muhammad menjelaskan, kolaborasi ini terwujud karena kesamaan tema antara karya for Revenge dan sajak-sajak Wira yang akan dimuat dalam buku "Diktiosom Anthophyta". Sajak-sajak tersebut kemudian diadaptasi menjadi lagu. Archims Pribadi, penabuh drum for Revenge, berharap album mini ini bisa mewakili berbagai fase kehidupan, terutama kesedihan, dan diterima luas oleh pendengar.
Archims menambahkan bahwa kebahagiaan dan kesedihan merupakan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan dalam kehidupan. "Sebelum Merayakan" diharapkan dapat menjadi pengiring proses berduka menuju kesembuhan. Album mini ini menjadi bukti konsistensi for Revenge dalam mengeksplorasi tema-tema yang dekat dengan kehidupan dan pengalaman manusia.