Freeport Donasikan 6.000 Dosis Vaksin DBD untuk Mimika, Wujud Kolaborasi Pembangunan Kesehatan
PT Freeport Indonesia berkolaborasi dengan Pemkab Mimika dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat dengan menyumbangkan 6.000 dosis vaksin DBD, sekaligus mendukung program penanggulangan malaria.

PT Freeport Indonesia (Freeport) menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan masyarakat Mimika, Papua Tengah, dengan menyumbangkan 6.000 dosis vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) kepada Pemerintah Kabupaten Mimika. Bantuan vaksin Qdenga ini diserahkan langsung oleh Direktur Freeport, Claus Wamafma, kepada Bupati Mimika, Johannes Rettob, di BLUD Puskesmas Kwamki Timika pada Sabtu, 10 Mei 2024. Penyerahan ini menandai langkah nyata kolaborasi antara perusahaan tambang besar tersebut dengan pemerintah daerah dalam memerangi penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat.
Langkah Freeport ini didorong oleh kepedulian terhadap kesehatan karyawannya dan masyarakat Mimika. Sebanyak 70 persen dari lebih 25.000 karyawan Freeport dan subkontraktornya berdomisili di Mimika. Kesehatan karyawan yang baik, menurut Claus Wamafma, berdampak positif pada produktivitas kerja. "Hari ini kami menyerahkan 6.000 dosis Qdenga kepada Pemkab Mimika, kiranya apa yang dilakukan ini bisa menjadi berkat bagi masyarakat Mimika agar menjadi lebih baik dan lebih sehat," ujar Claus. Freeport sendiri telah memberikan vaksin Qdenga kepada sekitar 5.000 karyawannya secara sukarela, dengan hasil yang positif dan tanpa efek samping negatif.
Selain DBD, Mimika juga masih menghadapi tantangan besar berupa kasus malaria yang tinggi. Freeport menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh upaya penanggulangan malaria di Mimika. "Tanpa anak-anak yang sehat, generasi yang sehat maka kita tidak bisa menuju gerbang emas yang sudah dicanangkan Pemkab Mimika," tegas Claus, menekankan pentingnya kesehatan sebagai fondasi pembangunan daerah.
Dukungan Penuh untuk Pembangunan Kesehatan Mimika
Bupati Mimika, Johannes Rettob, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan nyata Freeport dalam pembangunan kesehatan di Mimika. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun sektor kesehatan. "Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus bersama-sama dengan semua pemangku kepentingan dengan caranya masing-masing," kata Johannes. Ia mengakui bahwa kasus DBD di Mimika meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagai respons, Pemkab Mimika melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah melakukan berbagai upaya, termasuk vaksinasi DBD di kantor-kantor pemerintah, rumah sakit, dan pusat layanan publik. Selain itu, dilakukan pula penyemprotan (fogging) di lima distrik sekitar Kota Timika: Mimika Baru, Iwaka, Wania, Kwamki Narama, dan Mimika Timur. Kepala Dinkes Mimika, Reynold Ubra, melaporkan keberhasilan dalam menurunkan kasus DBD. "Biasanya pola kasus DBD meningkat di Mimika yaitu pada periode Januari-Maret, rata-rata angka kasusnya di atas 140 kasus per bulan. Namun di 2025 ini dari Januari-Mei kami berhasil menurunkan kasus dengan jumlah hanya 25 kasus dan tingkat kematian akibat DBD di Mimika tahun ini nol kasus," jelasnya.
Kolaborasi antara PT Freeport dan Pemkab Mimika ini menjadi contoh nyata sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dukungan 6.000 dosis vaksin DBD merupakan langkah signifikan dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD di Mimika. Komitmen Freeport untuk turut serta dalam penanggulangan malaria juga menunjukkan kepedulian yang menyeluruh terhadap kesehatan masyarakat Mimika, sekaligus mendukung visi Pemkab Mimika untuk membangun daerah yang sehat dan produktif.
Upaya Pencegahan DBD di Mimika:
- Vaksinasi DBD di kantor pemerintah, rumah sakit, dan pusat layanan publik.
- Penyemprotan (fogging) di lima distrik sekitar Kota Timika.
Keberhasilan menurunkan angka kasus DBD hingga 25 kasus pada periode Januari-Mei 2025 dan nol kematian merupakan bukti nyata dari efektifitas program pencegahan yang terintegrasi antara pihak swasta dan pemerintah daerah. Hal ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat.